Hadapi Hoaks hingga Judi Online, Penyuluh Agama Sumsel Diperkuat DPR dan Kemenag

PALEMBANG , TRIKPOS.com— Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Sumatera Selatan bersama Komisi VIII DPR RI memperkuat peran Penyuluh Agama Islam sebagai mitra strategis negara dalam menjaga harmoni sosial dan ketahanan keagamaan. Penguatan tersebut diwujudkan melalui kegiatan Bimbingan Keagamaan yang digelar di Hotel Sintesa Peninsula Palembang, Rabu (24/12/2025).

Kegiatan ini diikuti 100 peserta yang terdiri dari 70 Penyuluh Agama Islam dan 30 perwakilan Kanwil Kemenag Sumsel. Hadir sebagai narasumber pejabat Kanwil Kemenag Sumsel serta Anggota Komisi VIII DPR RI, H. Mohd Iqbal Romzi.

Mewakili Kepala Kanwil Kemenag Sumsel, Kepala Bagian Tata Usaha H. Taufiq menegaskan bahwa penyuluh agama memegang peran kunci dalam menjaga kerukunan umat beragama sekaligus menjawab berbagai persoalan sosial yang berkembang di masyarakat.

Menurutnya, tantangan penyuluhan keagamaan saat ini tidak hanya berkutat pada penguasaan materi keagamaan, tetapi juga kemampuan merespons isu-isu kontemporer seperti penyebaran hoaks, maraknya judi online, hingga penguatan moderasi beragama di ruang publik dan digital.

“Penyuluh adalah representasi Kementerian Agama di tengah masyarakat. Mereka harus hadir dengan dakwah yang menyejukkan, solutif, dan relevan dengan perkembangan zaman,” ujar Taufiq.

Ia juga menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi dan media sosial sebagai sarana dakwah, khususnya untuk menjangkau generasi muda. Selain itu, penyuluh diharapkan berperan aktif dalam pendampingan keluarga, termasuk upaya menekan angka perceraian dan stunting melalui pendekatan keagamaan.

Sementara itu, Anggota Komisi VIII DPR RI Mohd Iqbal Romzi menyampaikan bahwa penyuluh agama memiliki posisi strategis dalam membangun umat yang beriman, berakhlak, dan berdaya. Peran tersebut tidak hanya sebatas penyampai ajaran agama, tetapi juga sebagai pembimbing moral dan penguat nilai-nilai Islam yang moderat.

“Dalam konteks pembangunan nasional, penyuluh agama adalah mitra penting negara untuk menjaga harmoni sosial dan ketahanan keagamaan, terutama di tengah dinamika tantangan keumatan yang terus berkembang,” kata Iqbal Romzi.

Melalui kegiatan ini, diharapkan para penyuluh memiliki perspektif baru dan strategi dakwah yang lebih adaptif terhadap kebutuhan masyarakat Sumatera Selatan saat ini.

Exit mobile version