TRIKPOS.COM, PALEMBANG – Masa pengerjaan pembangunan flyover Sekip Palembang akan dilakukan selama 21 bulan. Hal ini sesuai dengan masa pembangunan yang dimulai sejak 7 Juni 2022.
Dimana flyover ini ditarget dapat beroperasi pada Maret 2024 mendatang.
Namun Gubernur Sumsel, H Herman Deru meminta agar pembangunannya bisa lebih cepat karena jalan tersebut strategis dalam menunjang aktivitas masyarakat dan memecah kemacetan di wilayah sekitarnya.
“Keberadaan flyover Sekip Palembang bertujuan untuk mengurai kemacetan terutama yang terjadi di Jalan Basuki Rahmat hingga R Sukamto. Kemudian Jalan Amphibi menuju Jalan Angkatan 66,” terangnya.
Panjang flyover Sekip Palembang ini 660 meter, terdiri dari 180 meter (jembatan), 156 meter (oprit sisi Jalan Basuki Rahmad), dan 324 meter (oprit sisi Jalan R.Sukamto). Pembangunan flyover dengan lebar jembatan 18,4 meter ini bersumber dari dana Surat Berharga Syariat Negara senilai Rp 152 miliar.
Direktur Pembangunan Jembatan, Ditjen Bina Marga, Yudha Handita Pandjiriawan menjelaskan pekerjaan fisik flyover dikerjakan oleh kontraktor PT Waskita dan Kencana KSO dengan konsultan pengawas PT Disiplan Consultant KSO.
Saat ini progresnya sudah mencapai 25 persen. Pekerjaan yang tengah dilakukan, yaitu pembangunan jalan frontage sebagai pengganti jalan yang terdampak pelaksanaan konstruksi.
Selama pembangunan, sambung dia, pihaknya tetap memperhatikan aspek penghijauan guna memperindah bangunan. “Agar infrastruktur tidak menjadi betonisasi jadi harus lebih green, di bawah flyover akan ditanami tanaman,” terangnya, kemarin.
Yudha menambahkan selain penghijauan, flyover Sekip Ujung akan dilengkapi dengan ornamen motif songket untuk menunjukkan ciri khas daerah berupa motif songket seperti yang ada di under pass Simpang Patal. “Untuk menunjukkan ciri khas daerah nanti akan ditambahkan motif songket di dinding flyover” tambahnya.
Flyover Sekip Palembang sendiri dirancang sejak tahun 2017. Namun begitu kegiatan ground breaking atau pembangunannya baru dimulai tanggal 7 Juni 2022. Salah satu kendala pembangunan infrastruktur ini karena keuangan negara difokuskan pada penanganan Covid-19 selama 2 tahun, 2020-2021. Sehingga proyek pembangunan ini harus tertunda.
“Untuk mendukung kelancaran pembangunan, trafik lalu lintas dialihkan pada 8-9 Februari kemarin,” bebernya.
Pengalihan trafic lalu lintas tersebut karena ada beberapa kegiatan pada 9 Februari, yakni pemindahan pagar dan barrier beton ke frontage Basuki Rahmat sisi kiri, pemasangan barrier beton dan pagar pada akses masuk ke frontage untuk pengalihan, penutupan Jalan Basuki Rahmat ke arah R.Soekamto.
Sebelumnya sudah dilakukan pengalihan di sisi sebelah kanan yang dilakukan pada 8 Februari 2023, yakni pemindahan dan pemasangan pagar dan barrier beton ke frontage Basuki Rahmat sisi kanan.
Selanjutnya pemasangan barrier beton dan pagar pada Jalan Basuki Rahmat sisi kanan (Soekamto ke Basuki Rahmat) untuk memulai pengalihan dari jalan Soekamto ke Basuki Rahmat dan pemasangan Barrier beton dan pagar di hulu Basuki Rahmat bagian kanan