TRIKPOS.COM, PALEMBANG – Mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 75 Tahun 2016, Komite Sekolah memiliki peran strategis dalam mendukung peningkatan mutu pendidikan. Di SMK Sumsel, komite sekolah melaksanakan penggalangan dana berbentuk sumbangan atau bantuan pendidikan, bukan pungutan, sebagaimana diatur dalam Pasal 10 ayat (1) dan (2) regulasi tersebut.
Ketua Komite SMK Sumsel, Sugian, menjelaskan bahwa pihaknya telah menggelar rapat bersama para wali murid pada 8 September 2024 lalu. Rapat tersebut membahas program sekolah sekaligus menjelaskan rencana penggunaan sumbangan. Namun, Sugian menyadari bahwa tidak semua wali murid hadir, sehingga sebagian mungkin kurang memahami tujuan dari penggalangan dana ini.
“Kalau ada wali murid yang keberatan, kami terbuka untuk berdiskusi dan mencari solusi bersama. Kami pastikan anak-anak tetap mendapatkan hak mereka tanpa ada kesulitan,” ujar Sugian pada Selasa (03/12/2024).
Menurutnya, sumbangan tersebut difokuskan untuk mendukung kegiatan siswa, seperti pengadaan alat praktik, transportasi guru honorer, dan pemeliharaan fasilitas sekolah. Sugian menegaskan bahwa dana tersebut tidak digunakan untuk kepentingan guru atau pengurus komite.
Kepala SMK Negeri Sumsel, Drs. Zulkarnain, M.T., menambahkan bahwa sumbangan komite dikelola secara transparan berdasarkan hasil rapat dengan wali murid. Dana tersebut digunakan untuk memenuhi delapan standar pendidikan, seperti sarana prasarana, standar kelulusan, dan kemitraan dengan dunia industri.
“Sekolah ini berdiri sejak 46 tahun lalu, awalnya sebagai eks BLPT, kemudian difungsikan sebagai SMK Sumsel sejak tahun 2010. Kondisi bangunan yang sudah tua membutuhkan perawatan rutin, dan peralatan praktik juga perlu diperbarui agar siswa bisa belajar sesuai kebutuhan industri modern,” jelas Zulkarnain.
Zulkarnain juga memaparkan bahwa saat ini SMK Sumsel memiliki 22 guru honorer dan 27 tenaga administrasi yang sepenuhnya honorer. Tanpa dukungan dana komite, sulit bagi sekolah untuk memberikan layanan pendidikan yang berkualitas.
Selain itu, SMK Sumsel menawarkan program kelas industri yang bekerja sama dengan perusahaan besar seperti Toyota, Yamaha, dan Hotel Arista. Program ini memberikan pengalaman belajar langsung di industri sehingga siswa siap bersaing di dunia kerja.
“Kami ingin siswa tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga kompeten secara global. Sumbangan komite memungkinkan kami membangun kemitraan strategis untuk mewujudkan visi ini,” ungkap Zulkarnain.
Ia menekankan bahwa sumbangan komite adalah bentuk gotong royong yang bertujuan menciptakan pendidikan lebih baik. Dengan transparansi pengelolaan dan fokus pada manfaat siswa, Zulkarnain berharap wali murid mendukung program ini sebagai bagian dari tanggung jawab bersama.
“Kami ingin menjadikan SMK Sumsel sekolah terdepan yang mencetak lulusan unggul dan siap kerja. Partisipasi aktif orang tua sangat kami butuhkan,” tutupnya.
Melalui kolaborasi antara komite, sekolah, dan orang tua, SMK Sumsel optimis dapat terus memberikan layanan pendidikan bermutu yang relevan dengan kebutuhan zaman. (HS)