Pupuk Indonesia Perkuat Peran Swasembada Pangan Lewat Inovasi dan Revitalisasi Pabrik

PALEMBANG, TRIKPOS com – Sejalan dengan visi Asta Cita pemerintah dan arahan Kementerian BUMN dalam mewujudkan swasembada pangan, PT Pupuk Indonesia (Persero) terus menunjukkan komitmennya sebagai produsen pupuk berkualitas melalui pengembangan teknologi dan inovasi berkelanjutan.

Sepanjang 2024 hingga awal 2025, Pupuk Indonesia mencatat berbagai pencapaian strategis yang mencakup digitalisasi layanan, penyaluran pupuk bersubsidi secara tepat waktu, hingga revitalisasi pabrik guna mendukung ketahanan pangan nasional.

Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, menegaskan bahwa 2024 merupakan tahun penuh pencapaian bagi Pupuk Indonesia Grup. Menurutnya, keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras seluruh insan perusahaan, termasuk anak-anak perusahaan serta dukungan dari para pemangku kepentingan, baik pemerintah maupun DPR.

“Kami percaya bahwa dengan kombinasi inovasi teknologi dan optimalisasi produksi, Pupuk Indonesia dapat terus berkontribusi dalam mewujudkan swasembada pangan nasional,” ujar Rahmad dalam kunjungannya ke pabrik Pusri III-B di Palembang pada Kamis (13/2/2025).

Dengan kapasitas produksi sebesar 14,6 juta ton, Pupuk Indonesia saat ini menjadi produsen pupuk berbasis nitrogen terbesar di Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika Utara. Untuk mempertahankan posisi strategis ini, perusahaan telah melakukan sejumlah inisiatif, baik dalam peningkatan kapasitas produksi maupun inovasi bisnis yang lebih ramah lingkungan.

Beberapa upaya yang telah dilakukan mencakup pembangunan pabrik NPK Pupuk Iskandar Muda (PIM), pabrik NPK Phonska V Pupuk Petrokimia Gresik (PKG), serta proyek revitalisasi pabrik III-B milik PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri).

“Pupuk Indonesia bersama seluruh anak perusahaan berkomitmen untuk terus meningkatkan efisiensi produksi dan inovasi hijau sebagai strategi utama dalam memperkuat ketahanan pangan nasional,” kata Rahmad.

Dalam kunjungannya ke Pusri, Rahmad mengungkapkan bahwa revitalisasi pabrik Pusri III-B menjadi langkah strategis dalam efisiensi energi dan pengurangan emisi karbon. Pabrik yang telah berusia lebih dari 40 tahun ini akan menggunakan teknologi terbaru agar lebih ramah lingkungan dan hemat bahan baku.

Pabrik Pusri III-B dirancang untuk mengadopsi teknologi KBR Purifier dalam produksi amonia, serta sistem Advance Cost Energy Saving (ACES 21) dalam produksi urea. Dengan penerapan teknologi ini, pabrik diperkirakan dapat menghemat konsumsi gas bumi sebesar 10 MMBTU per ton urea, yang berpotensi menghemat biaya gas hingga Rp 1,5 triliun per tahun.

“Revitalisasi ini bertujuan menggantikan pabrik Pusri III dan IV yang sudah usang. Teknologi yang digunakan pada Pusri III-B jauh lebih ramah lingkungan dan efisien,” jelas Rahmad.

Proyek revitalisasi ini ditargetkan rampung pada tahun 2027, dengan kapasitas produksi 445.500 ton amonia dan 907.000 ton urea per tahun. Dengan kapasitas ini, Pupuk Indonesia berharap dapat semakin mendukung program swasembada pangan nasional.

Direktur Utama Pusri, Daconi Khotob, menambahkan bahwa revitalisasi pabrik Pusri III-B merupakan langkah nyata Pusri dalam mendukung program ketahanan pangan pemerintah.

“Kami berkomitmen menyelesaikan proyek ini tepat waktu dan tepat anggaran. Revitalisasi ini akan meningkatkan efisiensi produksi, sehingga harga jual pupuk bisa lebih terjangkau bagi petani,” ujarnya.

Dengan berbagai inisiatif yang dilakukan, Pupuk Indonesia optimistis dapat terus memainkan peran sentral dalam industri pupuk dan petrokimia, tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga global. Upaya ini juga sejalan dengan transisi menuju ekonomi hijau, memastikan bahwa pertumbuhan sektor pertanian di Indonesia semakin berkelanjutan. (*)

http://trikpos.com/wp-content/uploads/2025/02/20250222_114137-1.jpg
a64e9001-72f3-4c2d-93ce-66e0c9bd650f