BANYUASIN, TRIKPOS.com | Dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di musim kemarau, Pemerintah Kabupaten Banyuasin bersama Polres Banyuasin menggelar apel pasukan dan perlengkapan serta simulasi penanganan karhutla, Rabu (25/6/2025), di lapangan Kantor Bupati Banyuasin.
Apel siaga ini dipimpin langsung oleh Bupati Banyuasin, Dr. H. Askolani, SH, MH, sebagai inspektur upacara. Bertindak sebagai perwira upacara Kasat Samapta Polres Banyuasin, AKP Sugeng Sarwan, dan Danramil Pangkalan Balai, Kapten Inf Erwin Suhaimi sebagai komandan upacara.
Kegiatan ini dihadiri jajaran Forkopimda, instansi vertikal, TNI/Polri, kepala OPD, camat se-Banyuasin, perwakilan perusahaan, hingga organisasi masyarakat dan relawan, dengan total peserta mencapai lebih dari 1.000 orang.
Beragam sarana dan prasarana ditampilkan dalam apel siaga, termasuk mobil tangki air, kendaraan pemadam, mobil dapur umum, hingga peralatan komunikasi dan pemadaman manual. Sebanyak 32 unit kendaraan roda dua serta berbagai jenis pompa dan perlengkapannya turut diperiksa kesiapsiagaannya. Perusahaan-perusahaan di wilayah Banyuasin pun turut berkontribusi dengan menyiagakan peralatan pemadam dari 20 entitas usaha.
Dalam sambutannya, Bupati Askolani mengungkapkan keberhasilan pengendalian karhutla di Kabupaten Banyuasin. Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, luas lahan terbakar di tahun 2023 mencapai 27.025 hektare, namun berhasil ditekan drastis menjadi 2.891 hektare di tahun 2024.
“Ini pencapaian luar biasa yang diraih berkat kerja sama solid antara pemerintah daerah, TNI/Polri, Manggala Agni, BPBD, perusahaan, serta masyarakat Banyuasin,” ujar Askolani.
Ia menegaskan bahwa kolaborasi yang sudah terbangun harus terus dipertahankan dan ditingkatkan, terutama pada tahun 2025 ini, guna mencapai target Zero Hotspot dan Zero Firespot.
Bupati Askolani meminta seluruh jajaran hingga tingkat desa dan kelurahan untuk bersiaga. Ia juga mendorong penguatan koordinasi dengan stakeholder seperti TNI, Polri, Manggala Agni, relawan siaga bencana, serta kelompok tani peduli api.
Upaya edukasi ke masyarakat juga menjadi perhatian, termasuk menggandeng tokoh agama dalam kampanye anti-bakar lahan melalui media, spanduk, penyuluhan, hingga edukasi di sekolah-sekolah.
Askolani juga mengingatkan pentingnya kesiapan sarana-prasarana dan layanan kesehatan, serta peran aktif perusahaan perkebunan dalam menjaga wilayah konsesi masing-masing. Ia menegaskan, jika terjadi kebakaran dalam radius lima kilometer dari wilayah konsesi, maka perusahaan tetap bertanggung jawab atas penanganannya.
Usai apel, dilangsungkan simulasi penanganan kebakaran oleh tim gabungan dari BPBD, Dinas Pemadam Kebakaran, dan Manggala Agni. Simulasi ini menjadi bentuk konkret kesiapan Banyuasin dalam menghadapi musim kemarau panjang yang berpotensi memicu karhutla.
Kegiatan berakhir dalam kondisi aman dan tertib. Seluruh peserta menunjukkan komitmen kuat untuk menjaga lingkungan dari bencana yang mengintai, menjadikan Banyuasin sebagai salah satu daerah yang siap dan tangguh dalam menghadapi karhutla. (#)