PALEMBANG, TRIKPOS.fom – Kasus dugaan penganiayaan verbal yang menyeret nama Kepala Sekolah SD Negeri 85 Palembang mendapat sorotan serius dari Komisi IV DPRD Kota Palembang. Video insiden yang diduga menyebabkan korban pingsan dan harus dilarikan ke rumah sakit itu viral di media sosial.
Ketua Komisi IV DPRD Palembang, Mgs Syaiful Padli
, menyayangkan insiden tersebut terjadi di lingkungan pendidikan. Ia menilai, seharusnya kepala sekolah bisa menjadi teladan dan mengayomi bawahannya secara elegan.
“Saya sangat menyayangkan ini terjadi di dunia pendidikan kita. Sebagai pimpinan, kepala sekolah seharusnya bisa menyelesaikan masalah dengan cara yang baik, bukan justru ada dugaan penganiayaan verbal yang menyebabkan korban pingsan dan dibawa ke rumah sakit. Ini harus diusut tuntas,” tegas Syaiful saat dikonfirmasi, Selasa (6/8/2025).
Syaiful mengungkapkan bahwa pihaknya telah meminta Dinas Pendidikan Kota Palembang untuk turun tangan dan melakukan investigasi secara menyeluruh.
“Dari penjelasan Kepala Dinas, tim dari Dinas Pendidikan sudah turun ke lokasi. Kita minta investigasi ini dilakukan secara detail. Jangan hanya korban, tapi semua guru dan staf sekolah harus dimintai keterangan agar tidak terjadi informasi yang berat sebelah,” katanya.
Mantan Anggota DPRD Sumsel 2019–2024 itu juga menyoroti pentingnya rotasi kepemimpinan di sekolah agar tidak muncul “raja kecil” di lingkungan pendidikan.
“Idealnya, masa jabatan kepala sekolah tidak lebih dari dua tahun. Ini agar tidak ada penyalahgunaan wewenang. Pola komunikasi antara pimpinan dan staf di dunia pendidikan harus mengedepankan akhlak yang baik,” lanjut politisi PKS tersebut.
Ia juga menegaskan, bila terbukti melakukan pelanggaran, Dinas Pendidikan harus tegas menjatuhkan sanksi kepada oknum kepala sekolah tersebut.
“Namun jika tidak terbukti, nama baik yang bersangkutan juga harus dibersihkan. Dinas Pendidikan harus bersikap netral. Ini sekaligus menjadi catatan penting bagi seluruh kepala sekolah baik di SD maupun SMP di Kota Palembang agar senantiasa membina guru dan siswa dengan cara yang beretika,” tutupnya. (#)