PALEMBANG, TRIKPOS.com – Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) resmi menandatangani nota kesepakatan (MoU) dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam rangka mewujudkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Penandatanganan dilakukan oleh Bupati Muba, H. M. Toha Tohet, S.H., bersama Kepala BPS Muba, Trio Wira Dharma, dan disaksikan Gubernur Sumatera Selatan, Dr. H. Herman Deru
, serta Kepala BPS RI, Amalia Adininggar Widyasanti, di Griya Agung Palembang, Jumat (12/9/2025).
Acara yang dihadiri seluruh bupati/wali kota se-Sumatera Selatan ini menjadi tonggak penting dalam upaya menghadirkan data akurat sebagai fondasi pembangunan. Gubernur Herman Deru menegaskan bahwa data adalah kunci keberhasilan program pemerintah. “Jangan pernah menjalankan program tanpa data. Dengan satu standar data, pembangunan bisa lebih cepat, tepat, dan terarah,” ujarnya.
Ia juga memaparkan capaian Pemprov Sumsel dalam menekan angka kemiskinan menjadi 10,15% per Maret 2025, turun 0,82% dibanding tahun sebelumnya. Herman Deru mengajak seluruh kepala daerah untuk aktif memutakhirkan data agar target pembangunan tercapai sesuai visi Sumatera Selatan Maju Terus untuk Semua.
Kepala BPS RI, Amalia Adininggar, menyoroti tantangan besar yang dihadapi Sumsel, mulai dari kesenjangan pendapatan antarwilayah hingga dominasi sektor informal dalam ketenagakerjaan, meski tingkat pengangguran terbilang rendah (3,89%). Ia juga mengingatkan bahwa bonus demografi yang diperkirakan berakhir pada 2042 bisa berubah menjadi beban jika tidak dikelola dengan penciptaan lapangan kerja berkualitas.
Terpisah, Bupati Muba, H. M. Toha Tohet, mengungkapkan keberhasilan Muba menurunkan angka kemiskinan ke level satu digit pada 2025. Berdasarkan data BPS, persentase penduduk miskin turun dari 12,88% menjadi 9,97%.
“Alhamdulillah, ini sejarah baru. Untuk pertama kalinya angka kemiskinan Muba lebih rendah dari rata-rata provinsi. Capaian ini mematahkan stigma Muba sebagai salah satu daerah termiskin di Sumsel,” ucap Toha.
Ia menambahkan, keberhasilan tersebut ditopang stabilitas ekonomi makro, inflasi yang terkendali, serta program intervensi yang konsisten dijalankan perangkat daerah.
Kepala BPS Muba, Trio Wira Dharma, mencatat sepanjang 2025 terjadi penurunan jumlah penduduk miskin sebesar 19.333 jiwa atau setara 2,91 poin persentase. “Capaian ini merupakan yang terbesar kedua di Pulau Sumatera dan kedelapan secara nasional. Ini bukti nyata bahwa data yang akurat mampu menjadi fondasi kuat dalam perencanaan pembangunan,” ujarnya.(#)