Tujuh Desa di Muara Enim Segera Terang, PLN Bangun Jaringan Listrik di Kawasan Hutan

Foto : PLN UID S2JB Pemkab Muara Enim, serta PT Musi Hutan Persada (MHP) menandatangani perjanjian kerja sama (PKS) penggunaan kawasan hutan

PALEMBANG, TRIKPOS.com | Harapan masyarakat di tujuh desa kawasan hutan Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, segera terwujud. PLN Unit Induk Distribusi Sumatera Selatan, Jambi, dan Bengkulu (UID S2JB) bersama Pemerintah Provinsi Sumsel, Pemkab Muara Enim, serta PT Musi Hutan Persada (MHP) menandatangani perjanjian kerja sama (PKS) penggunaan kawasan hutan untuk pembangunan jaringan listrik desa.

Tujuh desa penerima manfaat meliputi Padang Bindu, Aur Duri, Suban Jeriji, Bangun Sari, Pagar Agung, Sugihan, dan Aur. Pembangunan meliputi Jaringan Tegangan Menengah (82,169 km), Jaringan Tegangan Rendah (38,509 km), serta gardu distribusi berkapasitas 900 kVA.

Kehadiran listrik di desa-desa tersebut diyakini akan membawa dampak besar, mulai dari peningkatan akses pendidikan, layanan kesehatan, peluang usaha baru, hingga mendukung pertanian modern berbasis listrik.

Kepala Dinas Kehutanan Sumsel, Koimuddin, menyebut langkah ini juga menjadi upaya mengurangi praktik ilegal di kawasan hutan. “Kehadiran listrik memberi masyarakat alternatif pemanfaatan hutan yang legal dan produktif. Ini sekaligus mempercepat pelayanan publik di desa-desa kawasan hutan,” ujarnya, Senin (29/9).

Asisten II Setda Muara Enim, Ahmad Yani Heriyanto, menegaskan sinergi pemkab dengan PLN terus diperkuat demi layanan listrik yang lebih andal. Pemangkasan pohon hingga sosialisasi terkait pemadaman non-teknis telah dilakukan.

Sementara itu, General Manager PLN UID S2JB, Adhi Herlambang, menegaskan bahwa listrik bukan sekadar penerangan. “Listrik adalah kunci kemajuan. Anak-anak bisa belajar lebih nyaman, layanan kesehatan lebih optimal, dan usaha masyarakat berkembang. Ini wujud nyata PLN dalam menerangi negeri,” kata Adhi.

Pembangunan jaringan listrik di tujuh desa tersebut masuk dalam Rencana Pembangunan Listrik Desa (Lisdes) 2026–2027. Dengan kolaborasi lintas pihak, masyarakat kawasan hutan Muara Enim diharapkan segera menikmati akses energi yang lebih andal sekaligus membuka jalan bagi peningkatan taraf hidup. (#)