“Jangan Lukai Guru dengan Emosi: Ketua PGRI Palembang Tegaskan Guru Bukan Musuh, Tapi Penuntun Masa Depan Anak”

Foto : Ketua PGRI Palembang, Kepala Sekolah SMKN 7, Babinkantibmas

PALEMBANG, TRIKPOS.com —
Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Palembang, H. Ahmad Zulinto, S.Pd., M.M., turun langsung ke SMK Negeri 7 Palembang, Rabu (15/10/2025), untuk menelusuri secara langsung kronologis perselisihan antara orang tua siswa dan seorang guru yang sempat memanas dan menyita perhatian publik.

Dalam kunjungannya, Zulinto menegaskan bahwa langkahnya bukan untuk mencari siapa yang salah, tetapi menegakkan marwah profesi guru dan meredam gejolak emosi yang bisa merusak dunia pendidikan.

“Saya datang untuk mendengar dari semua pihak agar masalah ini diselesaikan dengan kepala dingin, bukan dengan amarah. Sekolah sudah mengambil langkah tepat, dan guru yang bersangkutan juga sudah meminta maaf jika ada kata yang menyinggung. Mari hentikan polemik ini,” tegas Zulinto dengan nada serius.

Lebih jauh, Zulinto mengingatkan bahwa profesi guru adalah panggilan jiwa, bukan sekadar pekerjaan. Setiap guru, katanya, bekerja dengan dasar keikhlasan, kasih sayang, dan tanggung jawab moral, bukan untuk merendahkan, apalagi menyakiti muridnya.

“Saya sudah jadi guru 40 tahun. Tidak ada guru yang mendoakan muridnya gagal. Kadang, teguran keras itu justru bentuk kasih sayang agar anak tidak terjerumus. Tapi sayangnya, tidak semua bisa memahami itu,” ujarnya menohok.

Menurut Zulinto, kejadian di SMK Negeri 7 Palembang hanyalah akibat miskomunikasi dan ego yang tak terkendali. Ia meminta para orang tua agar lebih menahan diri dan mengingat tujuan utama anak bersekolah  untuk menimba ilmu, bukan menanam dendam.

“Kalau niatnya mau anak jadi pintar dan sukses, mari jaga hubungan baik antara orang tua dan guru. Jangan ajarkan anak untuk melawan gurunya, karena itu awal dari rusaknya moral,” sindir Zulinto tajam.

Zulinto juga menegaskan bahwa PGRI akan berdiri tegak membela setiap guru yang diperlakukan tidak adil.

“Kami punya tim hukum. Jika ada laporan terhadap guru, PGRI siap mendampingi. Guru tidak boleh dibiarkan sendirian ketika menjalankan tugas mendidik,” tegasnya dengan penuh keyakinan.

Ia pun berpesan kepada lebih dari 20.000 guru anggota PGRI di Kota Palembang agar tetap kuat, sabar, dan profesional menghadapi setiap permasalahan.

“Guru harus tetap jadi teladan, meski sering disalahkan. Tapi saya yakin, guru sejati tidak akan pernah berniat jahat pada anak didiknya,” katanya menutup pernyataan.

Sementara itu, Kepala SMK Negeri 7 Palembang, Aliyas, S.Pd., M.Pd., berharap permasalahan ini segera berakhir agar proses belajar mengajar dapat kembali berjalan normal.

“Kejadian ini tentu mengganggu aktivitas belajar di sekolah. Kami berharap semua pihak bisa menahan diri dan fokus kembali pada pendidikan. Dengan dukungan PGRI dan Dinas Pendidikan, kami yakin masalah ini akan selesai dengan baik,” ujar Aliyas.

Ia menegaskan, pihak sekolah akan terus menjaga suasana kondusif dan memastikan guru serta siswa bisa kembali fokus pada kegiatan belajar.

“Sekolah ini rumah kedua bagi anak-anak. Kami ingin suasananya tetap aman, nyaman, dan penuh semangat belajar,” pungkasnya. (HS)