TULUNG AGUNG, TRIKPOS.com — Sore itu, cahaya lampu bohlam memantul hangat di rumah Parno (50), warga Desa Bukur, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung. Bukan lagi dari sambungan listrik tetangga, melainkan dari instalasi miliknya sendiri. Untuk pertama kalinya, rumah Parno benar-benar diterangi listrik.
“Sekarang kami bisa lebih nyaman beraktivitas. Terima kasih atas bantuan pemasangan listrik gratis ini,” ujar Parno, yang sehari-hari bekerja serabutan, sambil menatap lampu di ruang kecil rumahnya, Kamis (30/10).
Kebahagiaan Parno mewakili 171 warga prasejahtera lain di Tulungagung yang baru saja menerima sambungan listrik gratis dari PT PLN (Persero). Program bertajuk “Berbagi Cahaya, Menumbuhkan Harapan” itu digelar bertepatan dengan peringatan Hari Listrik Nasional (HLN) ke-80.
Prosesi penyalaan listrik di Desa Bukur digelar pada Jumat (17/10) lalu. Acara tersebut turut dihadiri Bupati Tulungagung Gatut Sunu Wibowo dan Direktur Retail dan Niaga PLN, Adi Priyanto.
“Kami siap berkolaborasi dengan PLN untuk meningkatkan taraf hidup dan ekonomi masyarakat. Semoga sambungan listrik ini benar-benar membawa kehidupan yang lebih baik,” kata Gatut di sela kegiatan.
Selain sambungan listrik gratis, PLN juga menyalurkan 25 paket sembako, serta bantuan operasional bagi Pondok Pesantren Darussalam dan Yayasan Panti Asuhan ‘Aisyiyah Siti Fatimah Tulungagung. Perusahaan listrik pelat merah itu juga memberikan alat tulis bagi para santri dan anak-anak panti.
Direktur Retail dan Niaga PLN, Adi Priyanto, menegaskan bahwa listrik bukan hanya sumber energi, melainkan simbol kehidupan dan masa depan yang lebih baik.
“Listrik bukan sekadar penerangan, tapi juga sumber kehidupan dan harapan baru. Dengan hadirnya listrik di rumah warga, kami berharap bisa membuka peluang ekonomi, pendidikan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” ujarnya.
Di tingkat nasional, PLN mencatat lebih dari 8.000 sambungan listrik gratis telah diberikan kepada warga kurang mampu di seluruh Indonesia dalam rangka HLN ke-80 tahun ini.
Sementara itu, General Manager PLN UID Jawa Timur, Ahmad Mustaqir, menyebut momentum HLN menjadi pengingat penting bagi seluruh insan PLN untuk terus berbagi dan melayani tanpa batas.
“Semangat berbagi ini menjadi pengingat bagi kami untuk terus menghadirkan terang di berbagai pelosok Jawa Timur. Semoga membawa manfaat besar bagi masyarakat,” katanya.
Dari rumah kecil Parno di Bukur hingga pelosok Nusantara lainnya, cahaya listrik kini tidak hanya menerangi ruang, tapi juga menyalakan harapan. Di usia ke-80 tahun, PLN terus meneguhkan langkahnya: menerangi negeri, menguatkan ekonomi rakyat, dan memastikan tak ada satu pun warga yang tertinggal dalam gelap. (#)















