Herman Deru Dukung Manajemen dan Suporter Demi Kebangkitan Sriwijaya FC dari Zona Degradasi

PALEMBANG, TRIKPOS.com — Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru bersama Wakil Gubernur Cik Ujang menggelar pertemuan dengan manajemen PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) dan perwakilan suporter di Griya Agung, Sabtu (1/11). Langkah ini menjadi upaya bersama menyelamatkan Sriwijaya FC (SFC) dari ancaman degradasi Liga 2 musim ini.

Pertemuan berlangsung hangat namun penuh keprihatinan. Herman Deru menegaskan bahwa forum tersebut bukan sekadar diskusi, melainkan “ruang terapi” untuk mencari solusi bersama atas kondisi sulit yang tengah dihadapi klub kebanggaan wong Sumsel itu.

“Sriwijaya FC ini bukan milik segelintir orang, tapi milik seluruh masyarakat Sumsel. Hari ini kita duduk bersama mencari terapi sehat untuk klub kebanggaan ini,” ujar Deru membuka pertemuan.

Ia menilai, pembenahan internal seperti kedisiplinan, komunikasi, dan profesionalitas menjadi kunci agar SFC bisa kembali stabil. “Jangan salah terapi. Kalau yang sakit di kening, jangan lutut yang disuntik. Kita harus tahu di mana letak persoalannya,” kata Deru dengan analogi khasnya.

Selain membahas SFC, Deru juga menyinggung perjalanan Sumsel United, klub lain asal Sumatera Selatan yang juga berkompetisi di Liga 2. Ia menekankan pentingnya sinergi antar klub daerah untuk memajukan sepak bola Sumsel secara kolektif. “Dua-duanya aset Sumsel. Jangan bersaing secara destruktif. Justru harus saling bantu agar sama-sama naik kelas,” tegasnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Cik Ujang, yang juga menjabat Presiden Klub Sumsel United, menyambut baik inisiatif tersebut. Ia menilai, kolaborasi antarklub dan suporter merupakan langkah penting untuk mengembalikan kejayaan sepak bola Sumatera Selatan.

“Dengan semangat bersatu, kita bisa bangkitkan kejayaan sepak bola Sumsel. Ini bukan hanya soal pertandingan, tapi soal harga diri daerah,” ujarnya.

Dari pihak manajemen, Komisaris Utama PT SOM Alexander R. Rusli menyampaikan apresiasi atas perhatian pemerintah provinsi. Ia memastikan bahwa perbaikan sistem, manajemen, dan transparansi klub akan menjadi fokus utama ke depan.

Pertemuan itu juga dihadiri sejumlah perwakilan kelompok suporter seperti Sriwijaya Mania, Singa Mania, dan Ultras Palembang, yang menyuarakan harapan besar agar Laskar Wong Kito tetap bertahan di Liga 2.

Menutup dialog, Herman Deru menyerukan semangat kebersamaan seluruh pihak untuk menjaga eksistensi Sriwijaya FC. “Kita mungkin tidak bisa bermain di lapangan, tapi kita bisa berjuang lewat kebersamaan. SFC harus hidup, karena ini simbol kebanggaan wong Sumsel,” tegasnya.

Pertemuan tersebut menghasilkan komitmen bersama antara pemerintah, manajemen, dan suporter untuk membangun kembali kejayaan Laskar Wong Kito. Semua pihak sepakat, perjuangan menyelamatkan Sriwijaya FC bukan sekadar soal posisi klasemen, tetapi tentang menjaga marwah dan identitas Sumatera Selatan. (#)