MUARADUA,TRIKPOS.com — Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan (OKU Selatan) memperkuat kesiapsiagaan menghadapi ancaman bencana alam di tengah meningkatnya intensitas hujan ekstrem dalam beberapa pekan terakhir. Langkah ini diwujudkan melalui Rapat Koordinasi Mitigasi dan Antisipasi Bencana Alam serta Tanah Longsor yang digelar di Aula Sertu Pol Anumerta Polres OKU Selatan, Jumat (5/12/2025).
Rakor tersebut dihadiri langsung oleh Sekretaris Daerah OKU Selatan, H.M. Rahmattulah, S.STP., M.M., sebagai representasi komitmen pemerintah daerah dalam memastikan respons cepat dan terkoordinasi saat bencana terjadi. Forum ini menjadi titik konsolidasi lintas sektor antara pemerintah daerah, TNI-Polri, dan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) teknis.
Dalam arahannya, Rahmattulah menegaskan bahwa potensi longsor dan banjir tidak lagi bisa dipandang sebagai ancaman musiman semata, melainkan risiko nyata yang membutuhkan kesiapan struktural dan operasional dari seluruh unsur pemerintahan. Ia menekankan pentingnya komando yang jelas, jalur komunikasi yang aktif, serta kesiapan personel dan peralatan di lapangan.
“Respons bencana tidak boleh menunggu. Semua harus siap sejak dini, mulai dari pencegahan, evakuasi, hingga pemulihan,” tegasnya.
Rakor juga membedah secara rinci peta wilayah rawan bencana di OKU Selatan, termasuk kesiapan sarana evakuasi, alat berat, logistik darurat, serta skema respons cepat saat terjadi bencana. Penguatan peran pemerintah desa juga menjadi sorotan, terutama dalam hal edukasi kebencanaan, penyampaian peringatan dini, serta pendataan warga di zona risiko tinggi.
Kepolisian Resor OKU Selatan yang menjadi tuan rumah kegiatan mendapatkan apresiasi karena dinilai proaktif membangun sistem koordinasi lintas sektor sebelum kondisi darurat terjadi. Langkah ini dinilai krusial untuk meminimalkan korban jiwa dan kerugian materiil.
Rapat koordinasi ini turut dihadiri Kalaksa BPBD, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Perhubungan, Kasat Pol PP, Kepala Dinas PUPR, Kepala Dinas Sosial, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran, serta Kepala Dinas Perkimtan.
Pemerintah daerah berharap, melalui penguatan mitigasi yang terstruktur, aktivitas masyarakat dan roda perekonomian tetap dapat berjalan meski dihadapkan pada cuaca ekstrem yang semakin sulit diprediksi. (#)















