TRIKPOS.COM, PALEMBANG | Gempa bumi berkekuatan M 6,6 yang berpusat di Sumur, Banten, dirasakan sejumlah warga Palembang, Sumatera Selatan. Warga yang berada di gedung tinggi berhamburan keluar.
Warga yang berhamburan menyebut, merasakan gempa yang terjadi sehingga berduyun-duyun turun dari gedung tinggi. Dari dua video yang diterima detikcom, Jumat (14/1/2021) sore, warga yang merasakan gempa di Palembang hanya yang berada di Gedung Tinggi, seperti di Gedung Bank Mandiri Kanwil, Ilir Barat I dan RSUD Siti Fatimah.
“Iya, terasa sangat karena kami di gedung tinggi ini,” ucap Nanda Falencia, seorang warga yang saat kejadian tengah berada di gedung Bank Mandiri Kanwil Sumsel.
Terkait hal itu, BPBD dan BMKG Sumsel belum bisa memastikan apakah yang dirasakan warga tersebut merupakan dampak dari gempa yang terjadi berpusat di Sumur, Banten.
“Sejauh ini belum ada informasi ke kita terkait dampak gempa di Palembang. Tapi kalau di Lampung, sejumlah daerah juga merasakan dampak gempa itu. Nanti akan kita informasikan kembali apakah kejadian tersebut memang merupakan dampak gempa yang terjadi di Banten, atau tidak,” kata Koordinator Bagian Observasi dan Informasi BKMG Sumsel, Sinta Andayani, Jumat (14/1/2022).
“Apabila kejadian tersebut memang terjadi di waktu yang sama, asumsinya bisa saja benar. Kita mengimbau warga untuk tidak panik, dan apabila sedang berada dalam gedung tinggi untuk segera melakukan evakuasi,” sambung Sinta.
Terpisah, Kepala Kedaruratan BPBD Sumsel, Ansori menjelaskan terdampak Gempa M 6,6 Banten
“Iya belum ada informasinya. Saya sendiri merasakan tidak ada gempa. Atau hanya di gedung-gedung tinggi saja yang merasakan. Kita cari informasinya dulu ya,” katanya.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan dampak gempa magnitudo (M) 6,6 (data terbaru BMKG, sebelumnya dinyatakan M 6,7) yang berpusat di Banten. Sejumlah kabupaten dan kota terdampak guncangan tersebut.
“Hingga saat ini sudah ada laporan dampak kerusakan di Kecamatan Munjul dan Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut,” kata Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno, dalam siaran persnya.