BANYUASIN, TRIKPOS com – Hujan deras yang mengguyur sepanjang malam kembali menyebabkan banjir di Perumahan Al-Ghony, Kelurahan Tanah Mas Indah, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan. Ketinggian air mencapai 50 cm, merendam rumah-rumah warga pada Minggu (9/3/2025).
Fenomena ini bukan kejadian pertama. Dalam kurun waktu dua minggu terakhir, ratusan kepala keluarga di wilayah ini kembali harus menghadapi musibah yang sama. Namun, yang menjadi pertanyaan besar adalah, di mana peran pemerintah? Hingga kini, belum ada solusi konkret yang diberikan untuk mengatasi permasalahan yang terus berulang ini.
Banjir kali ini disebabkan oleh hujan dengan intensitas tinggi yang berlangsung semalaman. Namun, penyebab utama justru terletak pada penyempitan aliran air menuju Jembatan Gasing, yang menghambat arus dan akhirnya menyebabkan air meluap ke permukiman warga.
Persoalan ini seharusnya bisa diantisipasi jika ada perhatian serius dari pemerintah. Namun faktanya, setiap kali banjir terjadi, warga hanya bisa mengeluh tanpa ada tindakan nyata dari pihak berwenang.
Ade Siswanto (45), salah satu warga yang terdampak, mengungkapkan kekesalannya terhadap kondisi ini.
“Baru dua minggu lalu kami kebanjiran, sekarang terjadi lagi. Seharusnya pemerintah segera mencari solusi. Sampai kapan kami harus mengalami musibah seperti ini?” ungkapnya.
Ia juga menyoroti pesatnya pembangunan di wilayah Tanah Mas yang diduga turut berkontribusi pada persoalan ini. Namun, pembangunan tersebut tampaknya tidak mempertimbangkan dampak terhadap lingkungan, khususnya sistem drainase.
“Pembangunan di Tanah Mas berkembang pesat, tapi dampaknya ke masyarakat tidak dipikirkan. Kalau pemerintah serius, kejadian seperti ini tidak akan berulang terus-menerus,” tegasnya.
Hingga berita ini diturunkan, tidak ada tanda-tanda kehadiran pemerintah Banyuasin di lokasi. Sementara itu, hujan yang tak kunjung reda membuat ketinggian air terus meningkat, sehingga menambah kekhawatiran warga dan berisiko bagi anak-anak dan potensi kerugian materi akibat kerusakan harta benda dialami warga.
Apakah pemerintah akan terus berdiam diri? Ataukah mereka akan menunggu terlebih dahulu sebelum bertindak? Warga Perumahan Al-Ghony hanya bisa berharap agar mereka tidak dibiarkan berjuang sendiri menghadapi bencana yang sudah bisa diprediksi ini. (WN).