100 Pekerja Konstruksi di OKI Ikuti Sertifikasi Nasional Lewat Aspirasi Ishak Mekki

Foto : Anggota Komisi V DPR RI, Ishak Mekki

OKI, TRIKPOS.com — Sebanyak 100 pekerja konstruksi di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, mengikuti program pembekalan dan sertifikasi tenaga kerja konstruksi yang digelar oleh Balai Jasa Konstruksi Wilayah II Palembang, pada Ahad (6/10).

Program ini merupakan hasil aspirasi Anggota Komisi V DPR RI, Ishak Mekki, sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas dan daya saing tenaga kerja di sektor konstruksi.

Para peserta berasal dari tiga bidang keahlian berbeda, yakni 48 tukang pasang batu bata, 21 tukang cat bangunan, dan 31 aplikator baja ringan. Mereka akan mengikuti pelatihan sekaligus uji kompetensi untuk memperoleh Sertifikat Kompetensi Kerja (SKK) yang diakui secara nasional.

Ishak Mekki menilai sertifikasi ini bukan sekadar kegiatan pelatihan, melainkan langkah strategis untuk menjamin profesionalisme dan keselamatan dalam setiap proyek pembangunan.

“Sertifikasi menjadi bukti kompetensi dan jaminan profesionalisme. Tenaga kerja bersertifikat mampu mendukung pembangunan yang aman, berkualitas, dan berstandar nasional,” ujar Ishak.

Sementara itu, Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR, Boby Ali Azhari, menegaskan pentingnya kesadaran pekerja terhadap kualitas hasil kerja. Ia menilai setiap pekerja konstruksi harus memahami bahwa kesalahan kecil bisa berdampak besar terhadap keselamatan infrastruktur.

“Kualitas harus jadi prioritas utama. Setiap pekerjaan konstruksi memiliki konsekuensi langsung terhadap keselamatan publik,” kata Boby.

Wakil Bupati OKI, Supriyanto, menyambut baik kegiatan ini dan berharap lahir tenaga kerja yang tak hanya terampil, tetapi juga tersertifikasi serta mampu bersaing di tingkat nasional.

“Kami mendukung penuh peningkatan kapasitas SDM konstruksi sebagai bagian dari visi OKI Maju Bersama pembangunan yang inklusif dan menyejahterakan masyarakat,” ungkap Supriyanto.

Pemerintah Kabupaten OKI menargetkan pembangunan infrastruktur yang lebih berkelanjutan dan berkualitas melalui peningkatan kompetensi tenaga kerja lokal. (#)