BANYUASIN, TRIKPOS.com – Pemerintah Kabupaten Banyuasin resmi menetapkan 79 desa dan kelurahan berstatus rawan bencana. Keputusan ini diumumkan dalam rapat koordinasi di ruang Sekda, Rabu (17/9/2025), yang dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Banyuasin, Netta Indian.
Penetapan ini merujuk pada data terbaru Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang menunjukkan seluruh kecamatan di Banyuasin memiliki tingkat kerawanan bencana cukup tinggi. Langkah tersebut juga merupakan implementasi Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.
“Tingkat bencana di Banyuasin itu tinggi, jadi mari kita bersinergi seperti halnya rapat hari ini,” tegas Netta Indian. Ia menekankan, sinergi pemerintah dan masyarakat menjadi kunci memperkuat kesiapsiagaan di tingkat desa.
Netta juga menginstruksikan para kepala desa untuk segera melaporkan setiap kejadian bencana secara cepat dan akurat. “Laporan harus langsung dari desa, bukan sekadar informasi sekunder,” ujarnya.
Selain itu, ia mengingatkan agar seluruh peralatan penanggulangan bencana dijaga dan tidak disalahgunakan. Menurutnya, kesiapan sarana merupakan faktor vital untuk menekan dampak bencana yang datang tiba-tiba.
Kepala BPBD Banyuasin, Reza Agust Perdana, mengungkapkan tiga jenis bencana utama yang mendominasi wilayah ini, yaitu cuaca ekstrem, banjir, serta kebakaran hutan dan lahan (karhutlaban).
“Sejak 2021 hingga 2025 tercatat 243 kasus bencana, terdiri dari 172 karhutlaban, 51 cuaca ekstrem, dan 19 banjir,” jelas Reza. Karhutlaban sendiri menyebabkan kerusakan 904 hektar lahan dengan 24.784 jiwa terdampak, sedangkan cuaca ekstrem merusak 561 rumah dengan korban 2.130 jiwa.
Dari 79 desa yang ditetapkan rawan bencana, 47 desa telah difasilitasi peralatan penanggulangan, sementara 32 desa lainnya masih menunggu bantuan. BPBD berkomitmen melengkapi seluruh desa agar memiliki fasilitas standar penanggulangan bencana.
“Pemerataan sarana akan mempercepat proses mitigasi sehingga risiko kerugian bisa ditekan seminimal mungkin,” tambah Reza.
Melalui rapat koordinasi ini, Pemkab Banyuasin menegaskan kembali komitmennya untuk meminimalkan risiko bencana. Pemerintah berharap keterlibatan masyarakat bersama perangkat desa mampu memperkuat kesiapsiagaan dan menekan potensi kerugian di seluruh wilayah. (#)