Bupati Banyuasin Ikuti Rakor Inflasi, Mendagri Soroti Kemiskinan dan Harga Pangan

BANYUASIN, TRIKPOS.com — Bupati Banyuasin H. Askolani bersama Sekretaris Daerah Ir. Erwin Ibrahim menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah 2025 yang digelar secara virtual, Senin (8/9). Kegiatan tersebut terpusat di ruang rapat Kantor Bupati Banyuasin.

Rakor dipimpin Menteri Dalam Negeri Jenderal Polisi (Purn) Muhammad Tito Karnavian, serta dihadiri Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar dan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti.

Selain pengendalian inflasi, rakor juga membahas evaluasi program strategis pemerintah pusat, seperti pembangunan 3 juta rumah, penanggulangan kemiskinan ekstrem, serta capaian pertumbuhan ekonomi provinsi dan kabupaten/kota.

Dalam paparannya, Tito menyebut jumlah penduduk miskin nasional turun 1,36 juta jiwa pada periode Maret 2024–Maret 2025, dengan kontribusi terbesar dari Jawa Tengah. Meski begitu, masih terdapat daerah yang mencatat kenaikan, salah satunya Papua dengan tambahan 18,5 ribu jiwa.

“Lima provinsi dengan jumlah penduduk miskin tertinggi masih didominasi Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara, dan Nusa Tenggara Timur. Kelimanya menyumbang lebih dari 55 persen atau 13,13 juta jiwa dari total penduduk miskin Indonesia,” ujar Tito.

Tito juga menyoroti harga pangan hortikultura, terutama cabai dan tomat, yang masih menjadi penyumbang utama inflasi. Ia meminta pemerintah daerah lebih sigap menjaga stabilitas harga.

Menanggapi hal itu, Bupati Askolani menegaskan komitmen Pemkab Banyuasin untuk menindaklanjuti arahan pusat. “Kerja sama lintas sektor mutlak diperlukan agar pengendalian inflasi dan penurunan angka kemiskinan bisa berjalan efektif di Banyuasin,” kata Askolani. (#)