DPPPA Sumsel Latih Perempuan Rentan Bikin Tas Ecoprint, Dorong Kemandirian Ekonomi Ramah Lingkungan

Foto : Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Provinsi Sumatera Selatan, Fitriana, S.Sos., M.Si. membuka pelatihan Lifeskill

PALEMBANG, TRIKPOSCOM.com — Suasana penuh semangat menyelimuti Rumah Setara Gerkatin, Kamis (30/10/2025) pagi. Sebanyak 120 perempuan dari berbagai komunitas mengikuti Pelatihan Peningkatan Keterampilan Hidup (Lifeskill) bertema “Pembuatan Tas Ecoprint bagi Perempuan Rentan dalam Upaya Pemberdayaan Perempuan Bidang Ekonomi.”

Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, Kamis hingga Jumat (30–31 Oktober 2025), dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Provinsi Sumatera Selatan, Fitriana, S.Sos., M.Si.

Dalam sambutannya, Fitriana menegaskan pentingnya pelatihan ini sebagai langkah konkret membekali perempuan rentan dengan keterampilan bernilai ekonomi.

“Kami ingin perempuan di Sumsel menjadi lebih berdaya, tidak hanya dalam keluarga tetapi juga dalam bidang ekonomi. Keterampilan ecoprint ini bisa menjadi peluang usaha yang ramah lingkungan dan bernilai tinggi,” ujar Fitriana.

Peserta pelatihan dibagi menjadi dua kelompok. Hari pertama diikuti Forum Keluarga Spesial Indonesia (FORKESI) dan Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (GERKATIN) Provinsi Sumsel. Kegiatan berlangsung hangat dan inklusif di Rumah Setara Gerkatin Palembang.

Sementara pada hari kedua, giliran Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA) dan komunitas Salimah mempelajari teknik pembuatan tas ecoprint yang dipandu langsung oleh pengrajin “Aditya” asal Tuan Kentang, Palembang.

Pelatihan ini tidak hanya berfokus pada keterampilan teknis, tetapi juga menjadi wadah membangun kepercayaan diri dan membuka peluang usaha baru bagi perempuan dengan keterbatasan akses ekonomi.

Teknik ecoprint pounding atau ecoprint ketuk menggunakan bahan alami seperti daun jati, ketapang, jarak, dan kenikir yang ditata di atas kain polos lalu diketuk dengan palu hingga menghasilkan motif alami. Proses ini memadukan keindahan seni, kreativitas, dan kesadaran ekologis.

“Saya tidak menyangka hasilnya bisa seindah ini,” ujar Siti, peserta dari komunitas PEKKA. “Selain jadi kegiatan menyenangkan, hasilnya bisa dijual untuk menambah penghasilan keluarga.”

foto : perempuan dari berbagai komunitas mengikuti Pelatihan Peningkatan Keterampilan Hidup (Lifeskill)

Narasumber pelatihan juga membagikan tips agar warna ecoprint lebih tajam, seperti memilih daun berpigmen kuat dan menjaga kelembapan daun sebelum diketuk. Fitriana berharap kegiatan ini menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk terus mendukung pemberdayaan perempuan melalui program kreatif dan berkelanjutan.

“Pemberdayaan perempuan harus dimulai dari keterampilan yang bisa langsung diterapkan. Dari sinilah lahir perempuan tangguh dan mandiri yang mampu menggerakkan ekonomi keluarga,” ujarnya.

Di akhir kegiatan, peserta membawa pulang hasil karya berupa potongan kain bermotif alami yang siap dijadikan tas dan produk kerajinan lainnya.

Pelatihan ini menjadi bukti nyata komitmen DPPPA Sumsel dalam mendorong kemandirian ekonomi perempuan melalui pendekatan berbasis keterampilan dan kreativitas. Melalui karya ecoprint, keindahan alam dan kearifan lokal Sumatera Selatan kini hidup kembali di setiap lembar kain. (#)