OKI Primadona Baru Pertanian Nasional, Sumbang Terbesar Program Cetak Sawah di Sumsel

Foto : Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Investasi Pertanian, Dr. Ir. Suwandi, M.M., saat meninjau Desa Benawa, OKI, Kamis (2/10/2025),

OKI, TRIKPOS.com – Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) kini menjadi sorotan nasional sebagai salah satu daerah dengan kontribusi terbesar terhadap program cetak sawah di Sumatera Selatan (Sumsel). Daerah ini berhasil menyumbang sekitar 18.000 hektare dari total 48.000 hektare lahan cetak sawah di provinsi tersebut.

Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Investasi Pertanian, Dr. Ir. Suwandi, M.M., saat meninjau Desa Benawa, OKI, Kamis (2/10/2025),

menegaskan bahwa capaian tersebut menempatkan OKI sebagai salah satu wilayah dengan realisasi cetak sawah terbesar di Indonesia.

“Ini salah satu yang terbesar di Indonesia. Keberhasilan ini tidak hanya terlihat dari luasannya, tetapi juga dari efektivitas koordinasi lintas sektor di lapangan,” jelas Suwandi.

Ia menambahkan, program cetak sawah harus diikuti dengan pengolahan berkelanjutan agar lahan tidak terbengkalai. Pemerintah pusat, kata Suwandi, memberikan dukungan penuh dalam bentuk peralatan pertanian dan pemantauan intensif.

“Program ini dipantau langsung oleh Menteri Pertanian. Karena itu, kepala daerah dan Forkopimda harus bekerja lebih kencang untuk memastikan keberlanjutan produksi,” tegasnya.

Sementara itu, Gubernur Sumsel, H. Herman Deru, menyambut capaian tersebut sebagai bukti nyata kerja keras petani dan sinergi pemerintah daerah. Ia menyebut Sumsel kini semakin kokoh sebagai salah satu penyangga utama pangan nasional.

“Kita harus bersyukur karena potensi pertanian Sumsel luar biasa. Ke depan, anak cucu kita tinggal mengembangkan sektor hilirnya,” ujar Herman Deru.

Ia juga menekankan pentingnya pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan agar manfaat pertanian dapat dirasakan lintas generasi. “Semua kekayaan alam, termasuk lahan pertanian, harus diwariskan dalam kondisi terbaik,” tambahnya.

Hingga September 2024, produksi gabah kering giling (GKG) Sumsel meningkat hingga 600 ribu ton, dengan target mencapai 2,9 juta ton di akhir tahun. Bahkan, Sumsel berpeluang menembus 3,5 juta ton produksi gabah jika tren positif terus berlanjut.

“Belum pernah sebelumnya produksi melonjak sedemikian rupa. Ini capaian luar biasa dan menjadi sejarah baru bagi Sumsel,” ujar Deru penuh semangat.

Ia juga mengapresiasi kontribusi besar dari kabupaten/kota seperti OKI, Ogan Ilir, dan Banyuasin yang menjadi pilar utama keberhasilan program cetak sawah. Untuk mendukung peningkatan produktivitas, Deru menekankan pentingnya percepatan pembangunan infrastruktur jalan produksi.

Dengan penerapan Padi IP 200, Sumsel menargetkan panen dua kali setahun guna mengangkat posisi provinsi ini dari peringkat lima menjadi peringkat tiga produsen beras nasional.

“OKI memiliki potensi besar untuk menjadi primadona pangan Indonesia. Bersama-sama kita jadikan Sumsel lumbung pangan nasional yang semakin kuat,” pungkas Deru. (#)