JAKARTA, TRIKPOS.com , 18 September 2025 – Dermaga militer Komando Armada (Koarmada) II Surabaya kini tak lagi dipenuhi deru genset. Kapal perang TNI Angkatan Laut (AL) yang bersandar akan mendapat pasokan listrik langsung dari PLN melalui layanan onshore electric connection.
Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara TNI AL yang diwakili Kepala Dinas Fasilitas Pangkalan, Laksamana Pertama TNI Yusep Wildan, dan General Manager PLN UID Jawa Timur, Ahmad Mustaqir, di Mabes TNI AL, Jakarta Timur, Rabu (17/9).
Asisten Logistik KSAL, Laksamana Muda TNI Eko Sunarjanto, menyebut layanan PLN di Koarmada II bukan sekadar soal teknis energi, tetapi langkah strategis memperkuat pertahanan sekaligus menghadirkan efisiensi.
“Pemanfaatan jaringan listrik khusus untuk KRI yang bersandar di dermaga adalah langkah tepat dalam penghematan anggaran negara. Selain efisiensi biaya, solusi ini juga ramah lingkungan dan mengurangi beban logistik,” kata Eko.
Kapal modern seperti frigate terbesar Asia Tenggara, KRI Brawijaya-320, memerlukan energi besar dan stabil. Dengan mengganti genset berbahan bakar minyak, biaya operasional bisa ditekan hingga 56% per kapal, sekaligus menurunkan emisi.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan layanan ini menjadi bukti diversifikasi peran PLN yang kini juga hadir di sektor pertahanan. “Keberhasilan ini bukan hanya capaian teknis, melainkan simbol sinergi PLN dengan TNI AL dalam menjaga kedaulatan maritim Indonesia,” ujarnya.
Senada, Direktur Retail dan Niaga PLN, Adi Priyanto, menjelaskan PLN menyesuaikan pasokan sesuai kebutuhan armada laut. “Jika rumah tangga dilayani 220 Volt dan 50 Hz, kapal perang membutuhkan daya 1.500 kW dengan tegangan 690 Volt serta frekuensi 60 Hz. PLN menyiapkan sistem khusus untuk kebutuhan itu,” jelasnya.
PLN menilai elektrifikasi maritim selaras dengan peta jalan transisi energi menuju Net Zero Emissions 2060. Kolaborasi ini juga diharapkan menjadi tonggak kerja sama lebih luas antara PLN, Kementerian Pertahanan, dan TNI AL.
“Kolaborasi ini memperkuat pertahanan maritim sekaligus mendukung target bebas emisi karbon,” tutup Adi. (#)















