Potret Miris Lansia di Palembang: Tinggal di Rumah Reyot, Atap Bocor, dan Hidup Serba Pas-Pasan

Foto : Maryamah (63), seorang janda lanjut usia di Palembang

PALEMBANG, TRIKPOS.com |
Maryamah (63), seorang janda lanjut usia di Palembang, harus menjalani hari tuanya dengan penuh keprihatinan. Tinggal di sebuah rumah reyot di Jalan Kimarogan, Lorong Sailun, RT 17, Kelurahan Kemas Rindo, Kecamatan Kertapati, Palembang, ia berusaha bertahan hidup seorang diri setelah sang suami meninggal dunia.

Rumah peninggalan almarhum suaminya sudah jauh dari kata layak huni. Dinding papan yang rapuh banyak terlepas, atap berlubang, hingga setiap kali hujan deras air mengalir masuk dan membasahi seisi rumah. Saat malam, udara dingin dengan mudah menembus ke dalam. Perabotan pun hanya seadanya, berantakan di sudut ruangan.

“Kami tinggal di rumah ini seadanya. Dindingnya sudah banyak yang lepas, kalau hujan deras air masuk ke dalam rumah. Saya hanya bisa pasrah,” ucap Maryamah dengan mata berkaca-kaca, Selasa (23/9).

Beban Maryamah semakin berat lantaran salah satu anaknya mengalami gangguan mental, sehingga tidak mampu membantu menopang kebutuhan keluarga. Dengan kondisi ekonomi yang serba pas-pasan, ia hanya bisa mengandalkan kekuatan diri untuk bertahan hidup.

Melihat kondisi tersebut, warga sekitar menyatakan rasa prihatin. Ketua RT 17, Jimi April, mengaku pihaknya sudah berembuk dengan masyarakat dan akan segera mengajukan bantuan resmi kepada pemerintah.

“Beliau seorang lansia, janda, dan rumahnya sudah sangat tidak layak huni. Dinding rapuh, atap bocor, tiap hujan air masuk ke rumah. Kami berharap pemerintah memberi perhatian khusus agar rumah Ibu Maryamah bisa segera diperbaiki,” kata Jimi.

Selain mengandalkan bantuan pemerintah, Jimi juga mengajak para dermawan untuk peduli terhadap nasib Maryamah. “Kepedulian sekecil apapun akan sangat berarti bagi beliau. Semoga dengan kebersamaan kita semua, Ibu Maryamah bisa menjalani sisa hidup dengan lebih layak dan bahagia,” tambahnya.

Kisah Maryamah menjadi potret nyata masih banyaknya kaum lansia yang hidup dalam keterbatasan, bahkan di tengah hiruk-pikuk kota besar seperti Palembang.

Penulis : Mursalan