ACEH , TRIKPOS.com– Kementerian Kehutanan (Kemenhut) bersama Satgas Garuda Penertiban Kawasan Hutan (PKH), Polri, TNI, pemerintah daerah Aceh Tamiang dan Langkat, serta masyarakat setempat memulai langkah nyata pemulihan fungsi hutan di Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL). Aksi ini ditandai dengan penumbangan kebun sawit ilegal dan rehabilitasi kawasan seluas 59,32 hektare, Kamis (4/9/2025).
Tahap awal penertiban dilaksanakan di Bahorok seluas 10 hektare dan Tenggulun seluas 19,32 hektare pada 1–10 September 2025. Selanjutnya, kegiatan serupa akan dilanjutkan di Batang Serangan (30 hektare) dan Tenggulun (300 hektare). Penumbangan sawit berusia 2–12 tahun dilakukan menggunakan gergaji mesin di Bahorok serta alat berat di Tenggulun.
Kegiatan tersebut disaksikan langsung oleh jajaran Kemenhut, Satgas PKH, Muspida Aceh Tamiang, BPKH Wilayah I Medan, Muspika, masyarakat, hingga sejumlah lembaga swadaya masyarakat. Sebagai simbol dimulainya pemulihan ekosistem, dilakukan penanaman pohon di lokasi penertiban.
Sejumlah pemilik lahan sawit ilegal sebelumnya juga telah menyerahkan kembali arealnya secara sukarela, di antaranya PT SSR (0,63 hektare) dan seorang individu berinisial AS (18,69 hektare) di Tenggulun pada 13 Agustus 2025. Penyerahan serupa juga dilakukan masyarakat di Rembah Waren dan Paten Kuda, Bahorok, pada 28 April 2025.
Kepala Balai Besar TNGL, Subhan, menjelaskan bahwa lahan hasil penertiban akan direstorasi dengan tanaman pakan satwa liar serta pagar batas. “Kami mendapat dukungan penuh dari mitra konservasi, seperti Yayasan Orangutan Sumatera Lestari-OIC dan Forum Konservasi Leuser,” ujarnya.
Komandan Satgas Garuda PKH, Mayjen Dody Triwinarto, mengapresiasi masyarakat yang menyerahkan lahan tanpa paksaan. “Partisipasi masyarakat menjadi kunci percepatan pemulihan fungsi hutan konservasi, khususnya di TNGL,” tegasnya.
Sementara itu, Direktur Penindakan Pidana Kehutanan, Rudianto Saragih Napitu, mengungkapkan bahwa Gakkumhut sebelumnya telah melaksanakan enam operasi pemberantasan illegal logging dan satu operasi pemulihan keamanan kawasan di Tenggulun dan Langkat. “Kolaborasi semua pihak akan terus diperkuat demi mengembalikan penguasaan TNGL dan memulihkan ekosistemnya,” pungkasnya. (#)