JAKARTA, TRIKPOS.com — Tragedi bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat semakin mengkhawatirkan. Hingga Selasa (2/12/2025) malam, jumlah korban meninggal dunia tercatat mencapai 744 orang. Menyikapi situasi darurat tersebut, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Abidin Fikri, mendesak pemerintah segera menetapkan status bencana nasional.
“Kami berharap Presiden dan BNPB segera mengambil keputusan ini demi keselamatan rakyat dan ketahanan daerah,” kata Abidin kepada wartawan, Rabu (2/12/2025).
Abidin menilai, penetapan status bencana nasional merupakan langkah krusial agar proses penanganan dapat berjalan lebih cepat, terkoordinasi, serta didukung sumber daya maksimal dari pemerintah pusat. Menurutnya, dampak yang ditimbulkan tidak lagi berskala lokal, melainkan sudah masuk kategori darurat nasional.
“Kondisi banjir di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat sudah sangat mengkhawatirkan dengan korban jiwa dan kerusakan yang meluas. Karena itu, pemerintah pusat wajib segera menetapkan bencana nasional agar penanganannya lebih cepat dan terkoordinasi,” tegas politisi PDIP tersebut.
Ia menambahkan, status bencana nasional juga akan memastikan keterlibatan penuh pemerintah pusat dalam proses pemulihan masyarakat terdampak, sekaligus mempercepat langkah mitigasi agar bencana serupa tidak kembali menelan lebih banyak korban.
“Penetapan ini adalah langkah penting demi keselamatan masyarakat serta mencegah dampak yang lebih buruk di masa depan,” lanjutnya.
Selain mempercepat mobilisasi bantuan dalam negeri, Abidin menyebut status bencana nasional juga membuka peluang masuknya bantuan dari negara lain. Namun, ia menegaskan bahwa seluruh mekanisme bantuan asing tetap berada di bawah kendali pemerintah Indonesia melalui BNPB.
“Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 dan peraturan pemerintah terkait, negara asing dapat membantu penanggulangan bencana nasional dengan syarat dan mekanisme yang sudah diatur, di mana BNPB menjadi instansi utama yang mengelola perizinan dan memberikan perlindungan hukum,” jelasnya.
Menurut Abidin, bantuan asing tersebut dapat berupa logistik, tenaga medis, peralatan berat, hingga keahlian khusus yang dibutuhkan dalam situasi darurat.
Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis data terbaru dampak bencana di tiga provinsi Sumatera tersebut melalui Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan (Pusdatin). Data masuk per Selasa (2/12/2025) pukul 23.28 WIB menunjukkan skala bencana yang sangat besar.
Data dampak bencana terbaru Korban meninggal dunia 744 orang,Korban hilang: 551 orang,Korban terluka: 2.600 orang Total warga terdampak: 3,3 juta jiwa dan Pengungsi: 1,1 juta orang.
BNPB bersama TNI, Polri, Basarnas, relawan, dan pemerintah daerah masih terus melakukan pencarian korban hilang serta distribusi bantuan ke wilayah-wilayah yang terisolasi. Pemerintah juga mengimbau masyarakat tetap waspada, mengingat potensi cuaca ekstrem masih berpeluang terjadi di sejumlah wilayah Sumatera. (#)
