PALEMBANG , TRIKPOS.com — PT PLN (Persero) menegaskan komitmennya dalam mendukung transisi energi sekaligus pemerataan akses listrik di Sumatera Selatan. Hal itu mengemuka dalam kunjungan kerja Panitia Kerja (Panja) Ketenagalistrikan Komisi XII DPR RI di Palembang, Rabu (10/9).
Kunjungan yang dipimpin Wakil Ketua Komisi XII DPR RI, Sugeng Suparwoto, turut dihadiri jajaran Kementerian ESDM, Pemerintah Provinsi Sumsel, serta manajemen PLN.
Direktur Manajemen Risiko PLN, Adi Lumakso, menyebut Sumsel memiliki potensi energi terbarukan yang besar, mulai dari PLTA, PLTB, PLTP, biomassa, hingga PLTS terapung dengan total potensi 17,4 MW. Saat ini, beban puncak listrik Sumsel mencapai 1.024 MW, sementara daya mampu tersedia 3.412 MW.
“Sumatera Selatan siap menuju swasembada energi. Transisi menuju energi bersih harus berjalan beriringan dengan pemerataan akses listrik hingga ke pelosok desa,” ujar Adi.
Kepala Dinas ESDM Sumsel, Hendriansyah, menambahkan bauran energi baru terbarukan (EBT) di provinsi itu sudah mencapai 23%, berasal dari PLTS, panas bumi, serta biomassa dari pabrik kelapa sawit. Pihaknya juga telah mengusulkan pembangunan PLTS komunal untuk desa-desa pesisir timur yang belum terjangkau jaringan listrik.
Isu pemerataan listrik juga disorot Wakil Bupati Ogan Komering Ilir (OKI), Supriyanto. Ia menyebut masih ada 21 desa di wilayah pesisir dan rawa gambut yang belum teraliri listrik.
“Dengan jumlah penduduk hampir 800 ribu jiwa, kehadiran listrik sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” kata Supriyanto.
Di sisi lain, Sugeng Suparwoto menegaskan DPR akan terus mengawal agar pemerataan akses energi berjalan cepat. Menurutnya, listrik sudah menjadi kebutuhan primer masyarakat sehingga perlu ada pengawasan ketat dalam pelaksanaannya.
Melalui forum ini, PLN, DPR RI, Kementerian ESDM, dan pemerintah daerah bersepakat menyinergikan langkah guna mempercepat pemerataan listrik serta mengoptimalkan potensi energi terbarukan di Sumsel sebagai bagian dari transisi menuju energi Bersih berkelanjutan.