PALEMBANG, TRIKPOS .com – Nilai Tukar Petani (NTP) Sumatera Selatan mengalami penurunan signifikan pada April 2025. Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Selatan mencatat, NTP bulan April tercatat sebesar 123,47 atau turun 7,12 persen dibanding bulan sebelumnya yang berada di angka 132,94.
Kepala BPS Sumsel, Moh. Wahyu Yulianto, dalam rilis Berita Resmi Statistik (BRS) yang disampaikan Jumat (2/5/2025), menjelaskan bahwa penurunan ini disebabkan oleh merosotnya NTP di hampir seluruh subsektor pertanian.
“Subsektor yang mengalami penurunan yakni Tanaman Pangan sebesar 1,85 persen, Perkebunan 8,82 persen, Peternakan 1,38 persen, Perikanan 1,29 persen, Perikanan Tangkap 1,26 persen, dan Perikanan Budidaya 1,29 persen,” ujar Wahyu. Satu-satunya subsektor yang mengalami kenaikan adalah Hortikultura, yang naik sebesar 3,70 persen.
Sementara itu, Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) juga ikut turun menjadi 127,72 atau merosot 6,21 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Berbanding terbalik dengan penurunan NTP dan NTUP, Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) Sumsel justru mengalami peningkatan sebesar 1,58 persen. IKRT tercatat naik dari 126,09 menjadi 128,09.
Sebagai catatan, pada Februari 2025 lalu, NTP Sumsel sempat mengalami kenaikan sebesar 1,71 persen, dari 129,11 menjadi 131,32. Saat itu, hampir semua subsektor juga mengalami kenaikan, seperti Tanaman Pangan (0,02 persen), Hortikultura (1,34 persen), Perkebunan (2,18 persen), Perikanan (0,27 persen), Perikanan Tangkap (0,33 persen), dan Perikanan Budidaya (0,15 persen). Hanya subsektor Peternakan yang turun sebesar 0,30 persen.
Namun, IKRT Februari justru turun sebesar 0,28 persen, dari 123,93 menjadi 123,58. Sedangkan NTUP Februari tercatat sebesar 132,47 atau naik 1,25 persen dibanding bulan sebelumnya.
Penurunan tajam NTP dan NTUP pada April ini mengindikasikan tekanan terhadap pendapatan dan daya beli petani, yang patut menjadi perhatian bersama. (#)