YLKI Sumsel Buka Posko Pengaduan Konsumen Terdampak Black Out

TRIKPOS.COM, PALEMBANG | Akibat Pemadaman listrik menyeluruh (blackout) melanda sejumlah wilayah di Sumsel, dan sekitarnya, Senin (4/7/2022) malam. Kota Palembang gelap gulita selama empat jam. Sehingga aktivitas masyarakat banyak terganggu.

Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sumsel, Dr RM Taufik Husni menghimbau untuk masyarakat konsumen, siapapun merasa di rugikan akibat black out pemadaman tadi malam silahkan melapor.

Hal ini sebagai mana di atur dalam Undang-Undang Perlindungan Konsumen Nomor 8 tahun 1999 sebagai landasan hukum.

“Kami (YLKI Sumsel) membuka posko pengaduan, laporan itu nantinya bisa dilaporkan kepada pihak PLN dengan upaya dilakukan secara patut dan layak sehingga PLN bisa merasakan dan efek jera terhadap black out,” tegas TAHU sapaan akrabnya, Selasa (5/7/2022).

Dikatakan TAHU, dampak kerugian dialami masyarakat konsumen, tidak hanya dilakukan oleh pelaku usaha yang notabene tidak menyediakan genset dan perangkat lainnya. Tapi terlebih masyarakat pengguna jasa transportasi umum seperti LRT.

” YLKI akan membuka posko pengaduan masyarakat di rugikan secara material akibat pemadaman. YLKI Sumsel juga akan membuka gugatan clas accen maupun perdata kepada pihak PLN. Kami harap pihak PLN bertanggungjawab atas kejadian ini,” ungkap TAHU sekaligus Wakil Ketua DPW Nasdem Sumsel.

Kemudian, Sumsel saat ini sedang proses event bergengsi FORNAS VI di Jakabaring Sport City (JSC) kota Palembang. Meskipun di area itu tidak lama dalam pemadaman listrik sekitar 30 menit, namun itu membuat malu Sumsel sebagai tuan rumah FORNAS VI tahun 2022.

Taufik Husni melihat dampak dari pemadaman listrik ini tercatat di YLKI kali ke – enam dalam tiga dekade black out ini. Terakhir dialami kelima itu di tahun 2019, sempat terjadi pemadaman black out seluruh kota Palembang.

“Kenapa sekarang ini terjadi lagi dan sering terulang. Kejadian ini bukan pertama, tapi ini ke-enam kalinya.
Apalagi sekarang Sumsel tuan rumah FORNAS VI. Tentunya pihak PLN sudah mengantisipasi agar tidak terjadi black out ini,” ucap TAHU yang juga ketua Badan Advokasi hukum (BAHU) Nasdem Sumsel.

Apapun alasannya, lanjut TAHU masyarakat konsumen berhak menerima aliran listrik secara terus menerus dan kewajiban PLN memelihara jangan sampai terjadi pemadaman baik sifatnya secara sementara maupun lama.

“Atas kejadian semalam, YLKI Sumsel belum menerima laporan kerugian dari masyarakat dan ini akan di buka pengaduan untuk selama satu bulan kedepan. Untuk estimasi kerugian di alami konsumen pelanggan PLN di taksir secara keseluruhan mencapai miliaran rupiah,” jelas TAHU.

* PLN LAKUKAN INVESTIGASI *

Sementara itu, pihak PLN dalam keterangannya kepada wartawan mengaku sedang melakukan investigasi untuk mencari tahu penyebab gangguan trip Saluran udara Tegangan Tinggi Transmisi Jalur Lahat-Bukit Asam yang menyebabkan 2,5 juta pelanggannya di Sumsel, Jambi dan Bangka terdampak.

“Investigasi saat ini masih berlangsung. Indikasinya disebabkan oleh cuaca tapi kami belum bisa memberi penjelasan lebih jauh,” jelas Plh General Manajer Unit Wilayah Induk PLN WS2JB, Adhi Herlambang.

Terkait pelaksanaan FORNAS, pihak PLN pun memastikan telah melakukan antisipasi dengan menyiapkan genset guna pelaksanaan event tidak terganggu.

“Memang sempat terganggu sebentar, tapi untuk FORNAS kami sudah siapkan genset sebagai back up,” pungkasnya.

Teks : Iwan

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *