TRIKPOS.COM,PALEMBANG – Upaya Pemerintah Provinsi Sumsel menurunkan angka stunting mendapat apresiasi dari Menteri Kesehatan (Menkes) RI.
Apresiasi tersebut diberikan kepada Gubernur Sumsel H Herman Deru terpilih sebagai provinsi dengan persentase jumlah sekolah terbanyak mengikuti Gerakan Nasional Aksi Bergizi dalam Upaya Pencegahan Stunting.
Dimana untuk Sumsel telah di launchingnya pada tanggal 30 September 2022 lalu bertempat di SMA Negeri 1 Palembang dan SMA 21 Palembang.
Berdasarkan hasil sementara SSGI 2022 tercatat ada 4 kabupaten/kota di Sumatera Selatan yang berhasil melakukan penurunan prevalensi balita stunting yang sangat signifikan lebih dari 10%. Keempat kab/kota itu yakni kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), kota Lubuk Linggau, kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), dan kota Prabumulih.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel dr. H. Trisnawarman, M.Kes, dalam laporan progres penanganan stunting di Sumsel menjelaskan data rutin pengukuran Balita di Posyandu melalui data laporan elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e- PPGM) per-November 2022 sebanyak 596.612 Balita (86,7%) di Sumsel telah dilakukan pengukuran di Posyandu.
Dari data tersebut sebanyak 8.499 Balita (2,3%) teridentifikasi berisiko stunting. Saat ini balita-balita tersebut telah dilakukan pendampingan diberikan layanan berupa pemberian makanan tambahan dan pengobatan baik di tingkat Puskesmas atau dirujuk ke rumah sakit.
Ia juga menjelaskan bahwa berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian tahun 2021 tercatat bahwa Prevalensi Balita Stunting di Sumatera Selatan sebesar 24,8% dan rata-rata nasional 24,4%.
“Namun hasil SSGI tahun 2022 saat ini masih dalam tahap validasi data di tingkat pusat dan akan segera rilis pada akhir Desember 2022,” jelasnya.
Sebelumnya, Gubernur Sumsel H. Herman Deru melaunching Kegiatan Kampanye Aksi Bergizi se Sumsel di SMA Negeri 1 Palembang, Jumat (30/9) lalu menegaskan, kampanye ini diharapkan dapat menekan angka stunting di Sumsel.
Menurut Deru, kampanye Aksi Bergizi itu juga menjadi upaya preventif mencegah para remaja putri mengalami anemia yang dapat menjadi pemicu berbagai persoalan di kemudian.
“Anemia berkepanjangan ini sangat mungkin diidap remaja putri. Ini penting diperhatikan karena pelajar putri sebagai calon ibu akan melahirkan generasi berikutnya. Makanya kita adakan kampanye bergizi ini,” jelas Deru.
Iapun menghimbau jajaran dinas di Provinsi Sumsel, Pemkab/Pemkot bahkan Puskesmas gencar memberikan edukasi pada para remaja putri.