BEIJING | Dalam pertemuan tingkat tinggi yang berlangsung di sela-sela agenda tahunan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) di Beijing, Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani Indrawati bertatap muka langsung dengan dua tokoh penting kawasan Timur Tengah: Menteri Keuangan Arab Saudi Muhammad Al Jadaan dan Menteri Keuangan Qatar Ali Ahmed Al-Kuwari.
Pertemuan tersebut berlangsung di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah akibat konflik bersenjata antara Iran dan Israel yang telah mengguncang stabilitas kawasan dan menimbulkan kekhawatiran global terhadap dampak kemanusiaan dan ekonomi.
“Situasi yang sedang berlangsung di Timur Tengah menimbulkan ketidakpastian yang luas, tidak hanya bagi kawasan tersebut, tetapi juga bagi stabilitas ekonomi dunia secara keseluruhan,” ujar Sri Mulyani dalam pernyataan yang diunggah melalui akun Instagram resminya, Rabu (25/6/2025).
Menurutnya, pembahasan dengan dua menteri dari kawasan Teluk itu tidak hanya berfokus pada krisis keamanan, tetapi juga menggarisbawahi pentingnya solusi damai demi kepentingan kemanusiaan dan stabilitas jangka panjang.
“Kita semua berharap agar ketegangan di Timur Tengah segera berakhir dan tercapai perdamaian demi kemaslahatan umat manusia,” tegasnya.
Konflik antara Iran dan Israel semakin memburuk sejak serangan militer besar-besaran diluncurkan oleh Israel pada pertengahan Juni. Ketegangan meningkat setelah Amerika Serikat turut melakukan serangan terhadap sasaran di Iran, yang kemudian dibalas oleh Teheran dengan menyerang pangkalan militer AS di Qatar.
Namun dalam perkembangan terbaru, Presiden Iran Masoud Pezeshkian menyatakan berakhirnya perang selama 12 hari antara negaranya dengan Israel. Dalam pidato kenegaraan yang disiarkan kantor berita resmi IRNA, Pezeshkian mengungkapkan bahwa gencatan senjata telah disepakati.
“Setelah perjuangan heroik rakyat kami, yang tekadnya menorehkan sejarah, kini kita menyaksikan lahirnya gencatan senjata dan berakhirnya perang yang dipicu oleh provokasi Israel,” kata Presiden Iran.
Pernyataan tersebut memberi secercah harapan bahwa jalan menuju perdamaian di kawasan konflik masih terbuka, sekaligus menjadi latar penting dari pertemuan para menteri keuangan di Beijing yang turut membicarakan dampak global dari ketegangan tersebut. (#)