Karang Taruna Lawang Kidul Kecewa Tak Diundang PTBA dalam FGD PPM 2025

MUARA ENIM, TRIKPOS.com – Forum Group Discussion (FGD) terkait penyusunan Dokumen Rencana Induk Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) 2025 yang digelar oleh PT Bukit Asam Tbk (PTBA) pada Rabu (7/5/2025) di Gedung Serbaguna PTBA, Tanah Putih, Tanjung Enim, menuai kekecewaan dari Karang Taruna Kecamatan Lawang Kidul.

Pasalnya, organisasi kepemudaan ini merasa tidak dilibatkan dalam kegiatan penting yang hanya digelar setiap lima tahun tersebut. Ketua Karang Taruna Kecamatan Lawang Kidul, Adi Saputra atau yang akrab disapa Adi Acik, menyampaikan rasa kecewanya atas sikap PTBA dan juga unsur pemerintahan Kecamatan yang dinilai tidak menginformasikan kegiatan tersebut.

“Harusnya kami diundang. Jangan remehkan peran pemuda, apalagi Karang Taruna. Kami kecewa, karena tidak mendapat informasi apapun dari pihak kecamatan maupun PTBA, padahal wilayah operasional perusahaan ini berada di Kecamatan Lawang Kidul,” ujar Adi.

Adi juga menegaskan bahwa Karang Taruna memiliki legalitas yang jelas berdasarkan Permensos No. 25 Tahun 2019 dan selama ini aktif mendampingi serta mendorong partisipasi pemuda dalam pembangunan lokal.

“Kami siap menjadi mitra kritis terkait isu lingkungan di Kecamatan Lawang Kidul. Tapi kalau kami tidak dilibatkan sejak awal, bagaimana bisa kami berkontribusi maksimal?” tambahnya.

Sementara itu, Humas PTBA Sugandi Syarif saat dikonfirmasi menjelaskan bahwa kegiatan FGD kali ini masih dalam tahap penyelarasan dan baru melibatkan perwakilan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Muara Enim dan Lahat.

“Ke depan, tentu akan kita komunikasikan dengan manajemen CSR agar bisa bersinergi dengan semua organisasi pemuda. Kami memahami aspirasi yang disampaikan dan akan menjadi catatan untuk pelibatan lebih luas di kegiatan berikutnya,” jelas Sugandi.

Program PPM sebagai bagian dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan, semestinya memang menjadi ruang kolaboratif yang menyelaraskan antara kebutuhan masyarakat dan potensi lokal, termasuk pemuda.

Laporan: Deni Gumay