TRIKPOS.COM, PALEMBANG – Debat publik kedua Pilkada Musi Rawas Utara (Muratara) berlangsung meriah di Ballroom Hotel Novotel, Palembang, dengan tiga pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati yang memaparkan visi misi mereka. Masing-masing paslon hadir dengan strategi penyampaian yang unik, namun paslon nomor urut 02, Devi Suhartoni dan Junius Wahyudi, menarik perhatian dengan pendekatan yang singkat, jelas, dan langsung ke inti.
Pasangan Devi-Junius menyampaikan visi misi mereka hanya dalam setengah dari waktu yang disediakan panitia debat. Dengan fokus utama pada pembangunan masyarakat religius dan berkualitas, mereka berharap dapat meningkatkan daya saing sumber daya manusia (SDM) di Muratara.
“Kami berkomitmen untuk mewujudkan keumatan yang religius dan berkualitas sebagai pondasi bagi peningkatan SDM. Hal ini penting agar masyarakat Muratara memiliki daya saing,” ujar Devi dalam konferensi pers seusai debat pada Rabu, 13 November 2024.
Visi misi yang diusung Devi-Junius, dengan tajuk “Musi Rawas Utara Berhidayah,” juga mencakup pembenahan tata kelola pemerintahan. Menurut Devi, tata kelola yang baik dan efisien adalah kunci utama untuk mencapai kemajuan di Muratara.
Di bidang ekonomi, pasangan ini berjanji akan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah yang maju dan inklusif dengan memanfaatkan sumber daya alam serta potensi lokal secara berkelanjutan. Selain itu, infrastruktur berkualitas dan ramah lingkungan juga menjadi fokus mereka.
“Pembangunan infrastruktur di Muratara akan merata, memperhatikan kualitas dan ramah lingkungan sehingga bisa memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat,” ungkap Devi.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Muratara, Heriyanto, mengapresiasi suasana debat yang berlangsung aman dan kondusif. Ia mengimbau seluruh pendukung paslon untuk terus menjaga persaudaraan dan menghindari provokasi dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
“Debat kali ini berjalan lancar dan aman, semoga semua pihak, terutama para pendukung paslon, tetap bersikap tenang dan menjaga suasana agar tidak terprovokasi,” ujar Heriyanto.
Debat publik kedua ini menjadi ajang bagi setiap paslon untuk memperkuat visi misi mereka dan menjelaskan program unggulan, yang akan menjadi penentu arah perkembangan Muratara di masa mendatang. (Wan)