OGAN ILIR, TRIKPOS.com – Seorang wartawan mengalami dugaan intimidasi setelah memberitakan aktivitas gudang BBM yang diduga ilegal di Desa Payakabung, Kabupaten Ogan Ilir. Intimidasi tersebut dilakukan oleh pria tak dikenal melalui panggilan WhatsApp.
Sarnubi, wartawan yang melaporkan keberadaan gudang BBM ilegal itu, menerima panggilan dari nomor WhatsApp 0838-3386-02xx. Pria yang menghubungi tersebut disinyalir merupakan backing mafia BBM ilegal di wilayah tersebut.
Dengan nada menggertak, pria itu langsung melontarkan tantangan tanpa memperkenalkan diri. “Kamu ya yang memberitakan gudang Payakabung? Ketemuan saja kita,” ujar pria tersebut pada Selasa, 21 Januari 2025.
Tidak berhenti di situ, pria tersebut melanjutkan ancamannya dengan menyebut lokasi tempat tinggal Sarnubi. “Saya tahu rumah kamu, di Kemang, Kertapati, kan? Ketemuan saja kita.”
Menghadapi intimidasi itu, Sarnubi tidak tinggal diam. Ia merespons pesan tersebut dengan menantang balik melalui WhatsApp. “Katanya kamu nyari saya bawa soft gun. Nah, aku mau main ke rumahmu saja. Jadi tidak susah kamu cari saya,” balas Sarnubi.
Merasa terancam, Sarnubi berniat melaporkan kejadian ini ke pihak berwajib. Ia telah menyiapkan bukti berupa rekaman percakapan yang dapat digunakan untuk penyelidikan lebih lanjut.
“Ya, saya akan membuat laporan kepolisian agar mereka menyelidiki identitas pemilik nomor WhatsApp dan suara tersebut,” tegas Sarnubi.
Ia juga berharap kepolisian dapat mengusut tuntas kasus ini, termasuk kemungkinan adanya pihak yang membekingi aktivitas BBM ilegal di Kabupaten Ogan Ilir. “Mungkin dari kasus ini, polisi bisa mengungkap siapa saja backing gudang BBM ilegal di Payakabung,” tambahnya.
Kasus ini menjadi sorotan, terutama terkait dugaan adanya keterlibatan oknum tertentu yang melindungi aktivitas ilegal. Upaya intimidasi terhadap wartawan dianggap sebagai bentuk ancaman terhadap kebebasan pers dan transparansi publik.
Diharapkan, laporan yang akan diajukan Sarnubi dapat mendorong pihak kepolisian untuk segera menindaklanjuti kasus ini dan mengungkap aktor-aktor di balik aktivitas BBM ilegal di wilayah tersebut. (#)