OKI, TRIKPOS.com – Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) tengah menghadapi tekanan berat akibat defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang mencapai Rp560 miliar. Guna menambal kekurangan tersebut, Bupati OKI H. Muchendi Mahzareki terus melobi Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan untuk mendapatkan Bantuan Keuangan Bersifat Khusus (BKBK) atau Bantuan Gubernur (Bangub).
“Tentu Pak Gubernur sangat memahami kondisi OKI. Kami menghadapi situasi keuangan daerah yang sulit, ditambah kebijakan efisiensi yang berdampak pada tertundanya sejumlah proyek infrastruktur super prioritas,” ujar Muchendi saat memaparkan usulan kegiatan BKBK di Kantor Gubernur Sumsel, Rabu (9/4/2025).
Menurut Muchendi, kerusakan infrastruktur jalan dan jembatan menjadi persoalan utama yang menghambat mobilitas masyarakat dan pertumbuhan ekonomi.
“Ada 10 ruas jalan utama dalam kondisi rusak berat. Secara umum, 69 persen jalan rusak berat, 24 persen rusak sedang, dan hanya 3 persen yang tergolong ringan,” ungkapnya.
Ruas-ruas tersebut mencakup Lebung Batang–Tulung Selapan, Catur Tunggal–Cahya Mas, hingga Cengal–Sungai Jeruju, serta jalan penghubung antar desa dan kecamatan.
Selain infrastruktur fisik, Bupati Muchendi juga mengusulkan bantuan untuk infrastruktur sosial seperti jaringan internet bagi desa blankspot, listrik untuk wilayah perairan, dan program pengembangan kebudayaan lokal.
Menanggapi usulan tersebut, Gubernur Sumsel Herman Deru menyatakan komitmennya untuk mendukung OKI.
“Luas wilayah, jumlah penduduk, dan topografi menjadikan OKI membutuhkan perhatian khusus. Saya merasa punya tanggung jawab moral untuk membantu,” tegas Deru.
Ia menjelaskan, Pemprov Sumsel menyalurkan bantuan keuangan melalui tiga kategori: superprioritas, prioritas, dan reguler.
“Usulan Bupati OKI termasuk kategori superprioritas, terutama untuk infrastruktur penggerak ekonomi dan konektivitas wilayah,” ujar Deru.
Gubernur juga menekankan pentingnya peningkatan layanan kesehatan seperti pembangunan RS Pratama dan puskesmas rawat inap, serta perluasan jaringan listrik berbasis energi terbarukan.
“Khusus untuk daerah pesisir yang sulit dijangkau kabel PLN, kita bisa gunakan Surya Power berbasis panel surya. Ini bagian dari upaya kita menuju rasio elektrifikasi 100 persen di Sumsel,” tutupnya.
Laporan: Andi Burlian