TRIKPOS.COM, OKU SELATAN | Kerusakan Bronjong di Kecamatan Warkuk Ranau Selatan Kabupaten OKU Selatan, Provinsi Sumatera Selatan menuai kontroversi dan menjadi buah bibir di masyarakat.
Pasalnya, pembangunan proyek anggaran Rp 5 Milyar itu baru selesai pengerjaannya beberapa bulan lalu, namun kini telah rusak parah, bahkan hingga hampir hancur.
Diketahui, hancurnya pembangunan proyek bronjong yang bernilai fantastis itu disebabkan oleh kurangnya pengisian material bebatuan pada pemasangan kawat bronjong, hingga membuat celah-celah dan rongga-rongga yang besar didalam bronjong tersebut.
Salah satu warga yang merupakan masyarakat sekitar tempat hancurnya proyek bronjong itu mengatakan, kalau pekerjaan pembangunan bronjong tersebut baru selesai dikerjakan di pertengahan November lalu, tapi bronjong itu sekarang sudah rusak parah, bahkan hampir hancur.
“Padahal kan pengerjaan proyek itu baru selesai dilaksanakan, belum juga seumur jagung,” ucap warga yang tidak ingin disebutkan namanya, Sabtu (6/1/2024).
Setahu saya, lanjut warga itu mengatakan, pekerjaan pembangunan bronjong itu seharusnya saling mengikat, dan pengisian material batu pada pemasangan bronjong harus rapat, seperti bronjong pada umumnya yang saat ini masih berdiri kokoh.
“Ini yang saya lihat banyak sekali celah-celah dan rongga-rongga besar yang mungkin disengaja agar penggunaan materialnya tidak terlalu banyak,” celotehnya.
Selain itu, pekerjaan bronjong tersebut juga selalu lalai dari pengawasan pihak Dinas PU-TR, sehingga dengan mudah pihak kontraktor dapat leluasa melakukan kecurangan dengan mengurangi volume kubikasi pada pemasangan batu tersebut.
Tidak hanya disitu, selain dari kurangnya kubikasi material, serta kelalaian dalam pengawasan oleh pihak PU-TR, proyek pembangunan bronjong itu juga telah habis masa kerjanya, atau telah habis kontraknya, namun pekerjaannya masih terus dilakukan tanpa adanya teguran atau pemutusan kontrak.
Dengan adanya proyek bronjong yang rusak parah itu, awak media kami berusaha menghubungi Pimpinan proyek (Pimpro) atau Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dari pekerjaan itu melalui pesan via WhatsApp.
Saat dikonfimasi melalui pesan via WhatsApp, Renaldi selaku Kepala Bidang (Kabid) Pengairan/Sumber Daya Alam (SDA) Dinas PUTR OKU Selatan sekaligus menjabat sebagai PPK dari pekerjaan itu mengatakan, kalau ia telah menghubungi pihak Kontraktor atas kerusakan dari bangunan bronjong itu.
“Pihak penyedia/ kontraktor sudah kita hubungi, dan secepatnya akan segera diperbaiki,” jawabnya singkat
Namun, hingga pergantian tahun, pantauan awak media di lapangan bahwa proyek yang berkontrak pada pertengahan tahun 2023 itu belum juga kunjung diperbaiki.
Atas kejadian hancurnya bronjong tersebut, diharapkan pihak yang berwenang Aparat Penegak Hukum (APH), agar segera dapat menindak lanjuti permasalahan atas GAGAL nya proyek bronjong itu. (JNS)