TRIKPOS.COM ,OKU SELATAN – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) OKU Selatan 2024 berubah dari pesta demokrasi menjadi ajang penuh kontroversi. Pasangan calon (Paslon) nomor urut 04 telah dinyatakan sebagai pemenang dalam rapat pleno rekapitulasi suara tingkat kabupaten yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) pada 5-6 Desember 2024. Namun, kemenangan ini langsung memicu protes keras dari Paslon 01 dan 02, yang mengungkap dugaan adanya kecurangan besar-besaran.
Paslon 02 membeberkan temuan mengejutkan terkait pelanggaran di Kecamatan Buai Pemaca. Mereka menyebut bahwa daftar hadir pemilih di enam desa menunjukkan tanda tangan identik, yang diduga kuat dibuat oleh satu orang.
“Ini sangat mencurigakan. Bagaimana mungkin tanda tangan di enam desa bisa serupa? Ini bukti nyata kecurangan yang mencederai demokrasi,” ujar saksi dari Paslon 02. Mereka menilai bahwa temuan ini hanyalah permukaan dari pelanggaran yang lebih besar dan melibatkan pihak-pihak tertentu.
Paslon 01 menyoroti isu money politik dan dugaan intervensi dari sejumlah kepala desa. Mereka menyebut adanya pembagian uang kepada masyarakat menjelang pemilihan dan distribusi undangan pemilih yang tidak merata.
“Demokrasi seharusnya menjadi alat untuk memilih pemimpin yang benar-benar diinginkan rakyat, bukan dipaksakan melalui manipulasi dan uang,” tegas perwakilan Paslon 01 dalam pernyataan resmi mereka.
KPUD OKU Selatan merespons tuduhan ini dengan menyatakan bahwa mereka hanya bertugas menghitung dan mengumumkan hasil rekapitulasi suara.
“Kami menjalankan prosedur sesuai dengan aturan. Jika ada dugaan pelanggaran, silakan laporkan ke pihak berwenang seperti Bawaslu atau kepolisian,” ujar Ketua KPUD dalam konferensi pers.
Di tengah polemik ini, masyarakat mulai mempertanyakan transparansi dan kejujuran proses pemilu. Banyak yang khawatir jika dugaan kecurangan ini tidak diusut tuntas, Pilkada OKU Selatan akan menjadi preseden buruk bagi pemilu mendatang.
Protes dari Paslon 01 dan 02 kemungkinan besar akan berlanjut ke meja hijau. Jika laporan ini diterima dan terbukti, Pilkada OKU Selatan bisa menjadi kasus besar yang menarik perhatian nasional. Namun, jika masalah ini dibiarkan berlalu tanpa penyelesaian. (#)