PALEMBANG | Pengamat kebijakan publik dan politik Sumsel Bagindo Togar menilai sampai saat ini Pemkot Palembang belum maksimal dalam mencegah penyebaran covid-19.
Oleh sebab itu Bagindo Togar menyayangkan pernyataan Wakil Walikota Fitrianti Agustinda yang akan menutup sekolah yang terdapat penyebaran covid-19.
“Pemkot Palembang jangan hanya memberikan sanksi kepada sekolah jika terjadi penyebaran covid-19. Sedangkan Pemkot belum maksimal dalam mencegah penyebaran covid-19,” ujar Bagindo Togar saat dihubungi via telepon, Senin (19/9/2021).
Bagindo Togar menjelaskan, vaksinasi covid-19 di Palembang masih belum begitu masif. Sebagai contoh di Jakarta vaksinasi sudah diatas 60 persen. Sedangkan di Palembang masih dibawah 30 persen.”Vaksinasi itu juga belum merata,” ucapnya.
“Pemkot Palembang belum memiliki menajemen pengendalian resiko, konsep dan desain serta strategi dalam pengendalian penyebaran covid-19,” jelasnya.
Bagindo Togar menegaskan, jika tidak mau muncul klaster baru penyebaran covid-19 di sekolah, harusnya seluruh guru dan siswa semuanya diberikan vaksin booster.
“Jangan hanya memberikan sanksi ke sekolah dengan menutup sekolah kalau terjadi penularan covid-19, tapi Pemkot Palembang sudah melakukan apa untuk sekolah,” ucapnya.
Menurut Bagindo Togar, Pemkot Palembang belum memiliki konsep dalam pencegahan covid-19. “Harusnya Pemkot Palembang introspeksi diri. Apa saja yang sudah dikerjakan, pemimpin itu harus punya gagasan yang terukur. Buat regulator pencegahan covid-19 ini secara jelas dan terukur,” tegasnya.
Kepada pihak sekolah yang melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM), Bagindo Togar mengingatkan agar terus mematuhi protokol kesehatan. Patuhi 3M yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. “Seluruh warga lingkungan sekolah sebaiknya sudah divaksin,” pungkasnya.