D’Joss Bangun Solidaritas Sosial dan Pembinaan Karakter Lewat Aksi Jumat Berkah

PALEMBANG, TRIKPOS.com — Organisasi masyarakat D’Jiwa Orang Semangat Sosial (D’Joss) terus menunjukkan eksistensinya sebagai wadah pembinaan karakter dan solidaritas sosial. Salah satu bentuk nyata komitmen tersebut adalah kegiatan rutin “Jumat Berkah” yang kembali digelar di depan Kantor Walikota Palembang, Jalan Merdeka, pada Jumat (13/6/2026).

Melalui kegiatan berbagi nasi kotak kepada pengguna jalan dan masyarakat sekitar, D’Joss tidak hanya ingin berbuat kebaikan, tetapi juga menanamkan nilai empati dan kepedulian sosial kepada para anggotanya.

“Setiap Jumat kami berbagi, namun makna besarnya bukan sekadar memberi. Ini adalah latihan kepedulian dan konsistensi dalam berbagi,” ujar Ketua Umum D’Joss, Mardian. “Seluruh donasi berasal dari anggota sendiri, sebagai bentuk gotong royong yang kami bangun dari dalam.”

Tidak berhenti pada kegiatan sosial, D’Joss juga aktif membina anggotanya melalui kegiatan rutin seperti pengajian, latihan pencak silat, dan pembinaan rohani. Program-program ini dirancang untuk membentuk pribadi yang kuat secara mental, spiritual, dan fisik.

Menurut Mardian, D’Joss terbuka bagi siapa saja yang ingin bergabung, dengan komitmen kuat untuk menjaga integritas.

“Siapa pun boleh bergabung, asal tidak terlibat kriminalitas atau penyalahgunaan narkoba. D’Joss bukan sekadar komunitas sosial, tapi keluarga besar yang menjunjung nilai-nilai kebaikan,” tegasnya.

Senada dengan itu, Asep Rojak, Guru Besar Braja Geni Banten sekaligus Dewan Penasehat D’Joss, menambahkan bahwa organisasi ini dibentuk untuk mempererat silaturahmi dan memperkuat semangat kebersamaan.

“Kami mendorong anggota untuk aktif dalam kegiatan sosial, keagamaan, dan budaya. InsyaAllah, ke depan D’Joss juga akan ambil bagian dalam peringatan hari besar Islam,” ujar tokoh yang juga memimpin sebuah padepokan bela diri ini.

Dengan pendekatan spiritual, sosial, dan budaya, D’Joss telah berkembang menjadi lebih dari sekadar organisasi massa. Di tengah arus kehidupan modern yang kerap bersifat individualistis, kehadiran mereka menjadi pengingat bahwa solidaritas, kepedulian, dan akhlak tetap menjadi fondasi penting dalam membangun masyarakat yang sehat dan harmonis. (WN)