TRIKPOS.COM, PALEMBANG | Exhibition Betta Contest 2024, kontes ikan hias digelar di Gramedia, kota Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (21/1/2024). Event ini menjadi ajang kontes ikan cupang standar internasional Discus Contest.
Jalaludin, selaku ketua panitia pelaksana menyampaikan peserta event kontes ikan cupang ini di ikuti 200 entry, baik dalam provinsi maupun luar provinsi Sumatera Selatan.
“Peserta dalam provinsi ada Muara Enim, Lubuk Linggau dan Kota Palembang. Sementara peserta luar provinsi Jakarta, Bogor, Jambi, Yogyakarta,” kata Jalaludin.
Dikatakan Jalaludin, kontes ikan cupang diperlombakan terbagi dari beberapa kelas kategori, baik itu ekor, warna dan mental. Tentunya ada penilaian tersendiri dari dewan juri.
“Setiap kelas ada pemenang, sebagai contoh ekor panjang terpecah dalam lima kelas. Untuk juara pertama dari lima kelas itu di pertandingkan lagi untuk merebutkan juara Best of Discus Contest atau juara kategori ekor panjang,” ungkapnya.
“Standar penilaian terbaik ikan cupang ada tiga di Indonesia, yakni standar SNI, internasional Betta Contest dan kontes cupang Indonesia. Untuk kontes ikan cupang ini kita pakai standar internasional Betta Contest,” sambungnya.
Sementara itu, Edwin M. Suwardi, selaku kepala juri mengatakan kelas penilaian juri terdiri dari 11 kategori besar. Masing-masing kelas kategori terdiri beberapa kategori kecil. Total seluruh ada 80 kategori kelas.
“Dalam penilaian juri, ikan cupang ini di nilai masing masing kategori seperti di lihat dari warna, apakah termasuk dalam warnanya solid, marbel dan multi. Disitu di nilai warnanya apakah mendekati standar atau tidak,” kata Edwin juri asal Surabaya ini.
Sambung Edwin, kedua di nilai sirip sirip bentuknya, apakah sirip atas bentuknya sesuai standar, sirip ekor dan bawahnya bagaimana, sirip dasi dan kuping juga badan nya ikut di nilai. Kemudian, dilihat dari ukuran, bentuknya seperti apa.
Ketiga, mental ikan cupang sendiri, ikan cupang ini termasuk dalam ikan aduan yang termasuk ikan teritorial yang secara otomatis memiliki mental bagus tidak ngedon dengan ikan cupang lain.
“Sehingga ikan tersebut bisa melebarkan sirip siripnya pada saat plering. Apabila mentalnya bagus tentunya tidak berlari, bahkan ada juga sebagai contoh kalau ada ikan jelek itu tidak mau plering,” tutupnya. (WN)