#Video Duel Pelajar Viral
PALEMBANG, TRIKPOS .com – Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang tengah mengkaji penerapan pendidikan militer sebagai langkah pembinaan terhadap siswa yang terlibat dalam aksi kekerasan dan kenakalan remaja.
Wali Kota Palembang, Ratu Dewa, menyatakan bahwa kebijakan ini merupakan respons terhadap meningkatnya kasus tawuran dan tindak kekerasan di kalangan pelajar.
“Kami akan bekerja sama dengan TNI dan Polri untuk menerapkan program ini. Jika teguran tidak diindahkan dan siswa tetap terlibat dalam tindakan kekerasan, maka mereka akan diwajibkan mengikuti pendidikan militer,” ujar Ratu Dewa, Kamis (1/5).
Gagasan ini mencuat di tengah kekhawatiran masyarakat atas maraknya kekerasan pelajar, termasuk video viral perkelahian dua siswi yang diduga berasal dari SMP Negeri 41 Palembang.
Peristiwa itu terjadi di Jalan Mujidul, Kenten Laut, Senin (29/4), usai jam sekolah. Dalam video yang beredar luas di media sosial, tampak dua siswi berseragam sekolah terlibat perkelahian satu lawan satu di pinggir jalan, disaksikan oleh sejumlah pelajar lain tanpa ada upaya pencegahan.
Selain itu, pada akhir 2024, Palembang juga diguncang oleh kasus pembunuhan terhadap seorang siswi yang melibatkan empat anak di bawah umur. Kasus ini semakin menegaskan perlunya langkah preventif yang lebih tegas dan terstruktur.
Sebagai upaya pendukung, Pemkot juga berencana mengaktifkan kembali peran tokoh adat, tokoh masyarakat, dan ketua RT di lingkungan perkampungan. Menurut Ratu Dewa, pendekatan berbasis komunitas penting untuk menanamkan nilai-nilai moral sejak dini dan memperkuat kontrol sosial.
“Kami ingin membangun sinergi antara sekolah, keluarga, dan lingkungan dalam membina generasi muda. Anak-anak perlu diberi ruang untuk berkembang, tapi juga diarahkan agar tidak salah jalan,” tambahnya.
Terkait insiden perkelahian siswi yang viral, muncul dugaan bahwa pelaku merupakan siswa SMP Negeri 41 Palembang. Namun, Dinas Pendidikan Kota Palembang telah mengklarifikasi isu tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang, Adrianus Amri, memastikan bahwa kedua siswi dalam video bukan berasal dari sekolah tersebut.
“Setelah kami konfirmasi dengan Kepala SMP Negeri 41, dapat dipastikan bahwa siswi dalam video tersebut bukan siswa sekolah itu,” jelas Amri, Rabu (30/4/2025).
Pihaknya juga masih menelusuri apakah siswi tersebut merupakan pelajar SMP di Palembang atau dari luar.
“Masih kami cek, apakah mereka siswa SMP di Palembang atau bukan,” ujarnya.
Meski bukan siswa sekolah negeri yang disebutkan, Dinas Pendidikan tetap menyesalkan tindakan kekerasan tersebut. Amri menegaskan bahwa aksi semacam ini tidak seharusnya terjadi di kalangan pelajar.
“Kami sangat prihatin. Siswa seharusnya mengembangkan intelektualitas, kreativitas, dan prestasi, bukan justru terlibat dalam kekerasan yang merugikan diri sendiri dan orang lain,” tegasnya. (#)