TRIKPOS.COM, PALEMBANG – Di sebuah rumah sederhana di Karya Jaya RT 25/RW 009, Kelurahan Karya Jaya, Kecamatan Kertapati, Palembang, Mina (81) menjalani hari-harinya dalam kesendirian. Di usia senjanya, ia hidup tanpa suami, anak, atau cucu. Sejak kepergian suaminya dua tahun lalu, Nenek Mina hanya bergantung pada belas kasih tetangga dan perhatian anak angkatnya.
“Alhamdulillah, ada saja rezeki. Kadang ada orang yang memberi, kadang anak angkat yang masih peduli,” ucapnya lirih saat ditemui di rumahnya, Sabtu (21/12/2024).
Namun, kondisi hidupnya sangat memprihatinkan. Tidak mampu membeli kompor, Nenek Mina memasak menggunakan air keran. Ia mengungkapkan harapannya agar pemerintah memberikan bantuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, seperti beras dan uang secukupnya.
“Kalau bisa, pemerintah bantu nenek. Beras sama uang buat keperluan hidup nenek yang tinggal sendiri,” pintanya penuh harap.
Ketua RT 25, Maryani, menyoroti betapa sulitnya kondisi Nenek Mina. Ia menjelaskan bahwa sepanjang hidupnya, Mina telah dua kali menikah, namun kedua suaminya telah meninggal dunia. Kini, ia tinggal di rumah yang merupakan hasil swadaya warga dan bantuan anak angkatnya.
“Selama ini warga dan anak angkatnya yang membantu. Tapi Nenek Mina sangat butuh bantuan rutin dari pemerintah, baik berupa beras maupun uang untuk kebutuhan sehari-hari,” kata Maryani.
Sofyan Hadi, Sekretaris Masjid Nurul Hidayah, juga menyampaikan keprihatinannya. Menurutnya, distribusi bantuan sosial di kawasan itu masih belum merata, sehingga banyak lansia seperti Nenek Mina yang terabaikan.
“Dia sudah lama tinggal di sini, bahkan sebelum saya datang. Kami berharap pemerintah segera turun tangan membantu beliau yang hidup sebatang kara,” ujar Sofyan.
Kisah Nenek Mina menjadi pengingat pentingnya perhatian terhadap lansia yang hidup dalam keterbatasan dan kesendirian. Dukungan dari pemerintah dan masyarakat sangat diperlukan untuk memberikan kehidupan yang lebih layak dan bermartabat bagi mereka yang rentan.
Semoga bantuan segera datang untuk Nenek Mina, agar ia dapat menjalani sisa hidupnya dengan lebih tenang dan bahagia. (Mursalan)