Demo Hari Pendidikan, “Macan Tutul” Tuntut Copot Sejumlah Kepsek Diduga Lakukan Pungli

PALEMBANG, TRIKPOS.com – Puluhan massa dari kelompok Pegiat Demokrasi “Macan Tutul” menggelar aksi damai di depan Kantor Dinas Pendidikan (Diknas) Provinsi Sumatera Selatan pada Jumat (2/4). Aksi ini digelar bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional, sebagai bentuk protes atas dugaan praktik pungutan liar (pungli) dan penyalahgunaan wewenang oleh oknum kepala sekolah di sejumlah SMA/SMK Negeri di Sumsel.

Aksi tersebut menjadi “kado pahit” bagi dunia pendidikan di Sumsel. Dugaan pungli dan penyalahgunaan wewenang dinilai mencederai nilai-nilai pendidikan yang seharusnya adil, transparan, dan bebas dari praktik korupsi.

Dalam orasinya, Koordinator Aksi Novri MT memaparkan sejumlah dugaan pelanggaran yang terjadi di beberapa sekolah, di antaranya, SMK Negeri 1 Belitang, dugaan pungli uang perpisahan dan pengambilan ijazah sebesar Rp300.000 per siswa, SMA Negeri 15 Palembang, dugaan pungli Rp150.000 per siswa untuk honorarium dan biaya penulisan ijazah.

Kemudian, SMA Negeri 21 Palembang, Dugaan kewajiban membeli Lembar Kerja Siswa (LKS), pungutan SPP ilegal, pungutan uang komite Rp1 juta hingga Rp2 juta, serta pungutan biaya parkir, SMK Negeri 6 Palembang, dugaan penyimpangan dalam pengelolaan Dana BOS dan temuan BPK terkait kekurangan penyetoran Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Para pengunjuk rasa menyampaikan lima tuntutan utama, mendesak pencopotan Kepala Sekolah SMA Negeri 15 Palembang, SMA Negeri 21 Palembang, SMK Negeri 6 Palembang, dan SMK Negeri 1 Belitang.

” Kami mendesak audit investigatif oleh Inspektorat Provinsi dan BPK atas pengelolaan keuangan dan kekayaan keempat kepala sekolah tersebut,” ungkap Nopri.

Sambung Iqbal, meminta dan mendesak aparat penegak hukum (Kepolisian dan Kejaksaan) untuk memanggil dan memeriksa kepala sekolah yang diduga terlibat. Menghentikan seluruh bentuk pungli dan komersialisasi pendidikan yang tidak berdasar hukum di SMA/SMK Negeri se-Sumsel.

” Menindak tegas oknum pejabat Diknas yang terlibat atau melindungi praktik korupsi di lingkungan pendidikan,” cetus Iqbal saat orasi.

Menanggapi aksi ini, Kasi Peserta Didik Dinas Pendidikan Sumsel, Misral S.Sn, menyampaikan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti tuntutan massa dan segera menyampaikan aspirasi tersebut ke Plh. Kepala Dinas Pendidikan, Kabid SMA, dan Kabid SMK.

“Kami mengapresiasi aspirasi dari rekan-rekan Macan Tutul. Kami akan menyampaikan tuntutan ini dan mengagendakan mediasi pada Senin pukul 09.00 di Kantor Dinas Pendidikan Sumsel,” ujar Misral.

Aksi ini turut dikoordinasi oleh Nopri MT, Mukri AS, Iqbal Tawakal, Robi Rolibi, Andi Cempako, dan MD Rahim. Sementara itu, sejumlah koordinator lapangan yang ikut turun di antaranya Tungau, Taqwa, Adi Simba, Ridho K, Reza Pratama, Ivan, dan Hasbi Sanaki. (WN)