PALEMBANG, TRIKPOS.com — Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) dan Hari Ulang Tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke-80 di SMP Negeri 19 Palembang berlangsung hangat dan penuh warna, Selasa (25/11/2025). Sejak pagi, halaman sekolah telah dipadati siswa yang membawa buket bunga, hadiah, dan kartu ucapan untuk diberikan kepada para guru.
Atmosfer perayaan tahun ini terasa berbeda. Para guru tidak dapat menyembunyikan rasa haru ketika satu per satu siswa maju memberikan buket serta ucapan terima kasih atas dedikasi mereka. Beberapa siswa bahkan membuat buket secara mandiri menggunakan kertas warna, pita, dan pesan tulis tangan yang berisi doa serta apresiasi mendalam.
Rully Agustina, S.Pd., MM, salah satu guru SMPN 19 Palembang, mengakui bahwa peringatan HGN kali ini terasa sangat emosional. “Saya tidak menyangka akan mendapatkan kejutan seperti ini. Terharu sekali melihat perhatian dan cinta dari anak-anak,” ujarnya sambil memeluk buket bunga pemberian siswanya.
Selepas upacara, suasana sekolah berubah menjadi lebih semarak. Di berbagai sudut halaman, siswa dan guru tampak mengabadikan momen bersama sambil membawa buket dan hadiah. Tidak sedikit siswa yang menyiapkan kejutan tambahan berupa nyanyian, foto kolase, hingga video ucapan terima kasih yang diputar melalui ponsel mereka.

Menurut Rully, antusiasme siswa menunjukkan betapa besarnya penghargaan mereka terhadap peran guru. “Ini hari yang istimewa bagi guru. Melihat siswa mengekspresikan terima kasih secara tulus adalah kebahagiaan bagi kami,” tuturnya.
Ia menegaskan bahwa momen seperti ini memiliki nilai penting dalam penguatan pendidikan karakter. “Guru bukan hanya mengajar, tetapi juga memberi teladan. Hari ini, kami justru belajar dari ketulusan siswa sendiri,” tambahnya.
Perayaan HGN dan HUT PGRI kemudian ditutup dengan tawa, canda, dan doa bersama sebagai bentuk syukur atas perjalanan panjang para pendidik di sekolah tersebut.
Dalam kesempatan itu, Marsyah Amira, siswi kelas IX-7, menegaskan bahwa pemberian buket dan hadiah murni berasal dari inisiatif siswa.
“Ini bukan paksaan. Momen seperti ini hanya setahun sekali, jadi wajar kalau kami ingin memberi sesuatu sebagai tanda terima kasih karena guru sudah mendidik kami dengan sabar,” ujar Marsyah.
Di tengah seluruh rangkaian acara, satu pesan terasa kuat: guru tetap menjadi sosok yang dihormati, dikagumi, dan dirindukan dalam perjalanan pendidikan para siswa. (#)












