SMA Negeri 19 Palembang Hapus Uang Pembangunan Sekolah

TRIKPOS.COM, PALEMBANG | SMA Negeri 19 Palembang resmi menghentikan kebijakan pembayaran uang pembangunan sekolah yang sebelumnya sebesar Rp 1 juta. Meski sifatnya sukarela, kebijakan ini dinilai membebani wali murid dan akhirnya dihentikan. Langkah ini mendapat apresiasi dari sejumlah wali murid dan diharapkan bisa menjadi contoh bagi sekolah lain.

Kepala Sekolah SMA Negeri 19, Binti Koniaturrohmah, mengungkapkan bahwa keputusan ini diambil setelah menerima berbagai keluhan dari wali murid yang kesulitan melunasi sumbangan pembangunan sejak anak-anak mereka bersekolah di SMA tersebut.

Binti menjelaskan, selama dua tahun terakhir, hanya sedikit wali murid yang mampu membayar sumbangan ini, bahkan jumlahnya kurang dari sepuluh orang. “Kami mengakui bahwa uang sumbangan ini bersifat sukarela dan tidak ada paksaan. Namun, banyak yang hanya mampu menyumbang Rp 300 ribu atau bahkan tidak menyumbang sama sekali,” jelasnya pada Kamis (10/10/2024).

Menilai program sukarela ini tidak berjalan efektif dan malah menjadi beban bagi wali murid, pihak sekolah memutuskan untuk meniadakan uang pembangunan mulai tahun ini. Namun, Binti menambahkan bahwa pihak sekolah tetap terbuka jika ada wali murid yang ingin memberikan sumbangan dalam bentuk material atau dana.

Binti juga menegaskan bahwa sekolah telah mengandalkan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Program Sekolah Gratis (PSG) dari pemerintah untuk kebutuhan pembangunan sekolah. Namun, ada beberapa kegiatan dan program yang tidak dicover oleh dana tersebut, sehingga sekolah masih memerlukan dana tambahan. Untuk itu, pihak sekolah bekerja sama dengan Komite Sekolah untuk mengkomunikasikan kemampuan wali murid dalam memberikan sumbangan.

Beberapa wali murid menyambut baik keputusan ini. Ibu Wati, salah satu wali murid, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada pihak sekolah. “Penghapusan uang bangunan ini sangat membantu kami sebagai wali murid. Semoga kebijakan ini bisa ditiru oleh sekolah-sekolah lain,” ujarnya.

Dengan penghapusan sumbangan pembangunan ini, SMA Negeri 19 Palembang diharapkan bisa menjadi contoh bagi sekolah lain dalam meringankan beban wali murid tanpa mengorbankan kualitas pendidikan. (#)