PLN  

Jaga Instalasi Listrik Demi Keselamatan Bersama, PLN Ajak Masyarakat Waspada Aktivitas Berbahaya di Sekitar Aset Kelistrikan

PALEMBANG, TRIKPOS.com, 2 Mei 2025 |  Musim kemarau diprediksi melanda sejumlah wilayah di Indonesia pada dasarian I Mei 2025 dan menjadi pengingat akan satu potensi bahaya yang kerap luput dari perhatian, yaitu aktivitas yang dapat memicu kebakaran dan mengancam instalasi kelistrikan. PLN Unit Induk Distribusi Sumatera Selatan, Jambi, dan Bengkulu (UID S2JB) mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama menjaga aset kelistrikan demi keselamatan dan kenyamanan bersama.

Aktivitas pembakaran lahan dan membakar sampah dekat dengan jaringan listrik dapat memicu kebakaran hebat yang bukan hanya merusak lingkungan, tetapi juga berpotensi memutus pasokan listrik bagi ribuan pelanggan. Kebakaran yang bermula dari api kecil dekat dengan jaringan listrik berpotensi menyambar jaringan listrik dan menyebabkan gangguan sistem distribusi secara luas.

General Manager PLN UID S2JB, Adhi Herlambang, menyampaikan bahwa kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan sekitar instalasi kelistrikan sangat menentukan keberlangsungan layanan kelistrikan.

“Instalasi kelistrikan adalah infrastruktur vital yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Jika terjadi gangguan, bukan hanya pasokan listrik yang terputus, tapi bisa berdampak ke aktivitas masyarakat dan layanan publik,” ungkap Adhi.

Ia menjelaskan, meskipun PLN terus melakukan patroli dan pemeliharaan rutin, namun peran aktif masyarakat menjadi salah satu factor penting pendukung keandalan listrik. Arif menegaskan bahwa sebagian besar kasus kebakaran instalasi listrik dapat dicegah apabila masyarakat menghindari aktivitas berisiko di sekitar jaringan listrik.

“Peran serta masyarakat dalam menjaga jarak aman dan melapor jika melihat aktivitas berisiko sangat kami harapkan. Ini menjadi bentuk kepedulian kita bersama, untuk menjaga keandalan pasokan listrik” ujarnya.

PLN pun mengimbau masyarakat untuk tidak membakar sampah atau membuka lahan dengan cara membakar di dekat jaringan listrik, menjaga jarak aman minimal tiga meter dari tiang dan kabel listrik saat beraktivitas, serta segera melapor ke PLN jika melihat potensi bahaya. Laporan bisa disampaikan dengan mudah melalui aplikasi PLN Mobile, unit layanan terdekat, serta call center 123 yang aktif 24 jam.

Langkah sederhana seperti itu bisa berdampak besar, karena sekali saja instalasi listrik terganggu, proses perbaikan bisa memakan waktu dan berisiko tinggi bagi petugas. Semakin cepat masyarakat melapor, semakin cepat pula potensi bahaya bisa ditangani. PLN berharap edukasi dan ajakan ini dapat menjadi bagian dari budaya bersama untuk menjaga keselamatan, tidak hanya dari sisi kelistrikan tetapi juga lingkungan.

“Energi listrik kita jaga bersama, demi kehidupan yang lebih nyaman dan aman untuk semua,” tutup Adhi. (#)