PALEMBANG, TRIKPOS.com – Sinergi antara pemerintah daerah dan Badan Pusat Statistik (BPS) kembali ditegaskan dalam pertemuan Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Dr. H. Herman Deru dengan Kepala BPS RI, Dr. Amalia Adininggar Widyasanti, di Griya Agung Palembang, Jumat (12/9).
Pertemuan ini menyoroti pentingnya pemanfaatan data akurat dan mutakhir untuk mempercepat pembangunan dan menurunkan angka kemiskinan serta stunting.
“Data adalah navigasi dalam setiap keputusan. Untuk itu, kami ingin kebijakan di Sumsel selalu berbasis data,” tegas Herman Deru. Ia bahkan merencanakan pembentukan pusat data provinsi agar pemutakhiran informasi lebih cepat dilakukan.
Menurut Deru, kondisi geografis Sumsel yang beragam dari pegunungan di Muara Enim hingga wilayah terpencil di OKU Selatan membutuhkan kebijakan berbeda. Karena itu, masukan dari BPS sangat penting agar program pembangunan benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat.
Sementara itu, Kepala BPS RI Amalia Adininggar menegaskan bahwa Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) merupakan amanat Presiden dan menjadi dasar program strategis nasional. “Data tunggal ini by name by address, sesuai jumlah penduduk. Pemda punya peran besar dalam menyiapkan data awal yang kemudian diverifikasi BPS,” jelasnya.
Amalia menjelaskan, BPS mengelola dua kategori data: mikro, yang mencatat kondisi rumah tangga dan individu, serta makro, yang memotret perekonomian secara keseluruhan. Kombinasi keduanya, menurutnya, akan memastikan kebijakan pemerintah tidak salah sasaran.
Ia juga menyinggung stabilitas ekonomi Sumsel yang relatif terjaga meski menghadapi fluktuasi ekonomi nasional. “Dari sisi statistik, Sumsel cukup stabil. Ini menunjukkan potensi besar jika pengelolaan data dimanfaatkan optimal,” katanya.
Dengan rencana pusat data dan penerapan DTSEN, Sumsel berpeluang menjadi salah satu provinsi yang paling responsif terhadap kebijakan berbasis data di Indonesia. (#)