SUMSEL  

Gubernur Herman Deru Dukung Beasiswa Kedokteran untuk Anak Desa yang Diinisiasi UIGM

Gubernur Sumsel Herman Deru Sosialisasi di Kampus UIGM, Senin pagi (14/4/2025).

PALEMBANG , TRIKPOS com – Gubernur Sumatera Selatan H. Herman Deru menyatakan dukungan penuh dan apresiasinya terhadap program beasiswa untuk Program Studi Kedokteran yang diperuntukkan bagi anak-anak desa. Program ini merupakan inisiatif dari Universitas Indo Global Mandiri (UIGM) dan diperkenalkan dalam acara sosialisasi yang digelar di Kampus UIGM, Senin pagi (14/4/2025).

Menurut Herman Deru, program tersebut sangat positif karena membuka akses pendidikan kedokteran bagi anak-anak dari desa-desa di Sumsel, yang selama ini terkendala biaya maupun akses pendidikan berkualitas.

“Kita tahu, tidak semua orang mampu secara materi dan intelektual untuk membangun daerahnya sendiri. Karena itu, inisiatif UIGM ini patut kita apresiasi,” kata Herman Deru dalam sambutannya.

Ia juga mengapresiasi perjalanan UIGM yang telah berdiri sejak 1998 dan kini diakui oleh lembaga-lembaga resmi dan masyarakat luas. Keberadaan UIGM, menurutnya, memberikan lebih banyak alternatif bagi calon mahasiswa untuk menempuh pendidikan kedokteran maupun program studi lainnya.

Lebih lanjut, Herman Deru menjelaskan bahwa meskipun secara kuantitas dokter di Sumsel tidak terlalu kurang, namun distribusinya belum merata, terutama di daerah-daerah terpencil.

“Program beasiswa ini sangat brilian, karena membuka peluang bagi anak-anak desa untuk menempuh pendidikan kedokteran dan nantinya kembali mengabdi di daerah asal mereka,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Sumsel sangat mendukung program ini dan mengimbau agar pemerintah kabupaten/kota juga turut memberikan dukungan. Ia mencontohkan Kabupaten Muara Enim yang telah menyediakan rumah sakitnya sebagai tempat belajar bagi mahasiswa kedokteran UIGM.

Dalam kesempatan itu, Herman Deru juga mengingatkan pentingnya penguatan sektor kesehatan pasca-pandemi Covid-19. Ia mencanangkan Sumsel sebagai daerah tujuan wisata kesehatan (health tourism), dan mendorong rumah sakit-rumah sakit di Sumsel untuk memiliki layanan unggulan masing-masing. Misalnya RS Siti Fatimah dengan spesialisasi ortopedi dan jantung, RS Pelabuhan dengan layanan batu empedu, serta RS Siloam Sriwijaya yang unggul dalam program bayi tabung.

“Kita ingin berbagai layanan kesehatan berdiri dan berkembang. Ini adalah cikal bakal Sumsel sebagai pusat wisata kesehatan yang harus terus kita jaga,” jelasnya.

Rektor UIGM, Dr. H. Marzuki Alie, SE, MM, menjelaskan bahwa program beasiswa ini diperuntukkan bagi anak-anak dari desa dengan kebutuhan tenaga dokter yang tinggi. Persyaratan lainnya antara lain berasal dari keluarga tidak mampu secara ekonomi, memiliki nilai rapor atau ujian akhir Matematika, Biologi, dan Kimia di atas 90, serta lulus tes CBT, wawancara, dan pemeriksaan kesehatan yang diselenggarakan oleh Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) UIGM.

“Setiap daerah dapat mengusulkan minimal tiga calon. Jika tidak lulus seleksi FK, mereka tetap dapat menerima beasiswa melalui KIP Kuliah atau Yayasan IGM untuk program studi lain sesuai pilihan,” jelas Marzuki.

Calon penerima beasiswa juga harus bersedia menandatangani perjanjian ikatan dinas dan bersedia ditempatkan di daerah asal selama minimal 10 tahun, kecuali jika melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.

“Universitas ini adalah aset daerah. Harapan kami, siapa pun gubernurnya nanti tetap mendukung program ini karena ini demi masa depan anak-anak Sumsel,” pungkas Marzuki.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Muara Enim H. Edison, SH, M.Hum, Kepala LLDIKTI Wilayah II Prof. Dr. Ishaq Iskandar, M.Sc, Pembina Yayasan UIGM Dr. Hj. Asmawati, SE, MM, para kepala OPD Pemprov Sumsel, serta civitas akademika UIGM. (#)