PALEMBANG, TRIKPOS com – Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H. Herman Deru mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Penanganan Inflasi di Daerah Tahun 2025 serta Pembahasan Antisipasi Cuaca Ekstrem menjelang Idul Fitri 1446 H. Rakor yang digelar secara virtual oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI ini berlangsung di Command Center, Kantor Gubernur Sumsel, Senin (10/3/2025).
Dalam rakor tersebut, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menegaskan pentingnya langkah antisipatif dalam menghadapi cuaca ekstrem dan prediksi bencana. Ia menekankan bahwa kehadiran negara harus nyata dalam menghadapi situasi darurat.
“Negara harus hadir, terutama dalam jangka pendek. Kita harus memiliki prediksi yang akurat agar dapat mengantisipasi dan meminimalisir dampak bencana,” ujar Mendagri Tito Karnavian.
Selain itu, Mendagri juga menyoroti pentingnya kesiapsiagaan daerah dalam menghadapi inflasi. Ia meminta para kepala daerah mencari solusi terbaik untuk mengendalikan harga bahan pokok, terutama menjelang Ramadan dan Idul Fitri.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto dalam paparannya melaporkan bahwa hingga 10 Maret 2025, telah terjadi 614 kejadian bencana di Indonesia.
“Mayoritas bencana tahun ini merupakan bencana hidrometeorologi basah, dengan rincian: banjir 421 kali, cuaca ekstrem 103 kali, dan tanah longsor 58 kali,” ungkapnya.
BNPB juga telah mengeluarkan surat edaran kepada BPBD se-Indonesia untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana banjir dan tanah longsor, khususnya selama Ramadan dan Idul Fitri.
Sementara itu, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyampaikan bahwa pada periode Maret – Mei 2025, curah hujan diprediksi berada pada kategori menengah hingga tinggi di sejumlah wilayah.
“Curah hujan tinggi hingga sangat tinggi berpotensi terjadi di pesisir barat Sumatera, Sumatera bagian selatan, sebagian besar Jawa-Bali-NTB-NTT, sebagian besar Kalimantan, serta sebagian Sulawesi dan Papua bagian selatan,” jelasnya.
Ia mengimbau seluruh pemangku kebijakan untuk memantau informasi cuaca secara berkala melalui kanal resmi BMKG, seperti aplikasi Info BMKG, laman website BMKG, serta call center 196.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) RI, Amalia Adininggar Widyasanti, dalam laporannya mencatat bahwa inflasi selalu terjadi pada bulan Ramadan dan Idul Fitri dalam kurun waktu 2019-2024.
“Pada 1 Maret 2025, terdapat 33 provinsi yang mengalami kenaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH), sementara 4 provinsi mengalami penurunan, dan 1 provinsi stabil dibandingkan bulan sebelumnya,” jelas Amalia.
Ia juga mengungkapkan bahwa komoditas penyumbang kenaikan harga di 33 provinsi meliputi cabai rawit, cabai merah, bawang merah, dan daging ayam ras.
Menanggapi hasil rakor, Gubernur Herman Deru meminta pemerintah kabupaten/kota di Sumsel untuk memaksimalkan upaya mitigasi dan kesiapsiagaan terhadap cuaca ekstrem.
“BPBD di daerah harus segera merespons peringatan dini dari BMKG agar dampak cuaca ekstrem bisa diminimalisir. Kesiapsiagaan ini sangat penting untuk mengurangi risiko bencana dan memastikan keamanan masyarakat,” tegasnya.
Sementara terkait pengendalian inflasi, Herman Deru menyebut bahwa Pemprov Sumsel telah mengambil langkah konkret sejak jauh hari, bekerja sama dengan Forkopimda serta pemerintah kabupaten/kota.
“Kami rutin menggelar pasar murah untuk menekan inflasi serta memastikan distribusi pasokan bahan pokok tetap lancar dari pusat-pusat produksi,” tandasnya.
Turut mendampingi Gubernur dalam rakor ini Asisten II Bidang Ekonomi dan Keuangan Pemprov Sumsel, Basyaruddin Akhmad, Kepala Pelaksana BPBD Sumsel, Iqbal Alisyahbana, Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi Sumsel, Henky Putrawan, Sejumlah pejabat terkait lainnya. (#)