PALEMBANG , TRIKPOS com – Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H. Herman Deru secara resmi meluncurkan Gebyar Laksan (Literasi dan Inklusi Keuangan di Bulan Ramadhan) yang digagas oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumsel. Acara ini berlangsung di Ballroom OJK Sumsel, Jalan Jenderal Sudirman, Palembang, Selasa (18/3/2025) siang.
Dalam sambutannya, Herman Deru mengapresiasi inovasi OJK Sumsel dalam meningkatkan literasi keuangan bagi generasi muda, terutama dalam memahami sistem keuangan syariah dan manajemen keuangan yang berkelanjutan.
“Perbankan dan sistem keuangan syariah kini semakin berkembang. Ini bukan hanya karena mayoritas penduduk kita beragama Islam, tetapi karena Islam mengajarkan prinsip keuangan yang adil. Namun, belum semua masyarakat memahami konsep ini. Oleh karena itu, melalui kegiatan ini, kita bisa memberikan pemahaman yang lebih luas agar ekonomi syariah menjadi pilihan yang rasional dan berdaya guna,” ujarnya.
Herman Deru menyoroti bahwa meskipun 99 persen nasabah di bank syariah adalah umat Islam, hanya sebagian kecil yang benar-benar memanfaatkan layanan keuangan syariah secara optimal. Oleh sebab itu, ia menekankan pentingnya literasi yang lebih masif di tengah masyarakat.
“Saya mengajak organisasi keagamaan seperti MUI, NU, Muhammadiyah, dan LDII untuk turut serta dalam gerakan literasi ini. Jadikan Ballroom OJK sebagai pusat literasi keuangan syariah. Mari kita libatkan pemuda sebagai duta literasi agar mereka lebih memahami manfaat ekonomi syariah,” tambahnya.
Ia juga menekankan bahwa bank-bank swasta kini semakin banyak yang mengadopsi sistem keuangan syariah. Keberadaan mereka, menurutnya, harus diterima sebagai peluang yang membawa manfaat bagi masyarakat luas.
“Saya ucapkan terima kasih kepada OJK atas penyelenggaraan Gebyar Laksan ini. Semoga gerakan ini memberikan dampak nyata bagi masyarakat Sumsel,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala OJK Sumsel, Arifin Susanto, menjelaskan bahwa Gebyar Laksan diselenggarakan dalam rangka meningkatkan literasi keuangan syariah sekaligus memperingati bulan suci Ramadhan. Program ini juga bertujuan untuk mendorong minat masyarakat terhadap produk dan layanan keuangan syariah.
“OJK Sumsel mendukung program Herman Deru-Cik Ujang (HDCU), terutama dalam aksi pangan seperti optimalisasi produk kopi Sumsel. Ke depan, kita akan memperluas ekspor kopi ke Timur Tengah. Selain itu, kami juga akan memperluas literasi keuangan hingga ke desa-desa, salah satunya di Pagaralam untuk mendukung pengembangan wisata,” jelasnya.
Lebih lanjut, OJK juga berkomitmen untuk mendukung program strategis 100 Ribu Sultan Muda Sumsel Berkarya, serta mewujudkan Sumsel sebagai daerah Religius dengan Ekonomi Syariah.
“Selain itu, kita akan berkolaborasi dalam program Sumsel Wonderful 2030 yang menjadi bagian dari strategi pembangunan ekonomi daerah,” tambahnya.
Sebagai bentuk apresiasi, dalam acara ini juga diberikan penghargaan kepada mitra strategis OJK, di antaranya anggota DPD RI Ratu Tenny Leriva, Koordinator Wilayah ICSB Samantha Tivani, Direktur Utama Bank Sumsel Babel, serta perwakilan Bank Indonesia Syariah.
Acara ini turut dihadiri oleh Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Sumsel Rahmadi Murwanto, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumsel Ricky Perdana Gozali, serta pimpinan lembaga jasa keuangan syariah, organisasi keagamaan, OPD Sumsel, Forkopimda Sumsel, akademisi perguruan tinggi Islam, serta tokoh masyarakat dan agama. (Red )