Sumsel  

Herman Deru  Minta  Tanjung Carat   “Super prioritas”

Rapat Koordinasi (Rakor) Pembahasan Percepatan Pembangunan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah di Provinsi Sumsel, bersama lima Menteri Kabinet Indonesia Maju secara virtual di Command Center, Senin (9/8) siang.
Rapat Koordinasi (Rakor) Pembahasan Percepatan Pembangunan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah di Provinsi Sumsel, bersama lima Menteri Kabinet Indonesia Maju secara virtual di Command Center, Senin (9/8) siang.

PALEMBANG – Gubernur Sumsel H Herman Deru  mengharapkan pada  Pemerintah Pusat agar dapat memasukan proyek pembangunan infrastruktur di Sumsel menjadi  proyek  super prioritas  utamanya dalam  percepatan pembangunan pelabuhan Tanjung Carat.

Harapan tersebut diungkapkannya saat mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pembahasan Percepatan Pembangunan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah di Provinsi Sumsel, bersama lima Menteri Kabinet Indonesia Maju secara virtual di Command Center, Senin (9/8) siang.

“Provinsi Sumsel ingin ada super prioritas dan prioritas utamanya dalam  percepatan pembangunan pelabuhan Tanjung Carat  agar selesai tepat waktu,”  harapnya.

Dalam rakor yang  dipimpin Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan itu juga dihadiri Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian, Menteri Pertanian (Mentan) RI, Syahrul Yasin Limpo, Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, dan Bupati/Walikota se-Provinsi Sumsel.

Dalam paparannya Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi menuturkan, persetujuan dari Kemenkeu atas permohonan fasilitas penyiapan dan pelaksanaan transaksi proyek kerjasama pemerintah dan Badan Usaha Pelabuhan New Palembang di Tanjung Carat.

“Lokasi Pelabuhan New Palembang di Tanjung Carat terletak di Desa Marga Sungsang, Sungsang 1 dan Sungsang

2. Telah ditunjuk konsultan penyusun Basic Design Pelabuhan New Palembang,” tegas Menhub.

Beberapa pembangunan infrastruktur Provinsi Sumsel yang dibahas dalam rakor tersebut yaitu progres Jalan Tol yaitu Kayu Agung-Palembang-Betung sepanjang 111,69 Km, seksi Kayu Agung-Keramasan (Palembang) operasional sepanjang 42,5 Km., diresmikan Presiden pada 26 Januari 2021. Kemudian seksi Keramasan (Palembang)-Musi Landas-Betung sepanjang 69,19 Km., progres fisik 26,01 % rencana operasional Maret 2022.

Simpang  Sekayu-Tempino-Jambi sepanjang 134, 09 Km., progres persiapan pengadaan lahan dan menunggu proses Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT).

Simpang Indralaya-Muara Enim sepanjang 119,10 Km, seksi Indralaya-Prabumulih Sepanjang 64,5 Km., progres fisik 47,41% target operasional Juli 2022. Kemudian seksi Prabumulih-Muara Enim sepanjang 54,6 Km, progres fisik 8,733% target operasional Desember 2022.

Selanjutnya Kereta Api dan Pelabuhan yaitu Kereta Api Logistik ,  Lahat-Muara Enim-Prabumulih-Kertapati (Palembang) double track yang saat ini sudah selesai 100 persen.

Kemudian, Pelabuhan New Palembang di Tanjung Carat saat ini dalam proses penetapan lokasi oleh Kementerian Perhubungan, proses penetapan sebagai PSN, proses alih fungsi kawasan hutan dan proses rencana pembiayaan KPBU.

Selanjutnya Bendungan dan Irigasi yaitu Bendungan Tiga Dihaji di Kabupaten OKU Selatan progres fisik 22,87%. Kemudian pembangunan jaringan irigasi daerah Lematang seluas 3.000 Ha., Tahap I Pembangunan Bendung selesai 100%, tahap II pembangunan saluran induk dan saluran skunder saat ini masih dalam proses.

Terakhir, Jaringan irigasi daerah Lempuing seluas 8.500 Ha., di Kabupaten OKI masih proses review desain. (*)

a64e9001-72f3-4c2d-93ce-66e0c9bd650f