PALEMBANG – Peserta lomba konten video kreatif meminta ulang hasil penilaian penjurian dari pihak penyelenggara yang memfasilitasi
kegiatan Komunitas Youtober Sriwijaya (KYS) selaku panitia pelaksana.
“Disini, para peserta lomba ingin mendapatkan keadilan konten apa yang mereka buat sesuai dengan e-player di sepakati dari awal,” kata ketua KYS Reza Fahlevi mewakili desakan peserta lomba saat press Conference bersama awak media, Rabu (11/8/2021).
Desakan dari peserta itu, jelas Reza sebelumnya karena ada penundaan pengumuman penjurian dari penyelenggara dalam hal ini Herlan Asfiuddin atau akrab disapa Babe Herlan.
“Kemarin ada penjurian yang meminta waktu pengunduran . Sehingga panitia pelaksana memberikan kelonggaran untuk melakukan penjurian. Setelah beberapa hari lewat ternyata ada reaksi dari peserta, sebabnya sudah lima kali diundur, ” ungkap Reza.
Reza menegaskan, KYS sebagai mengkoordinir peserta untuk mengikuti lomba. Semua hasil keputusan ada di dewan penjurian untuk mengumumkan siapa bakal pemenang lomba kreatif tersebut.
“KYS ingin masalah ini diluruskan, agar tidak timbul permasalahan yang nantinya akan merusak KYS dimasyarakat banyak. KYS hanya pelaksana bukan penyelenggara,” cetus Reza.
KYS meminta kepada para peserta lomba untuk bersama-sama menghormati apa yang sudah menjadi hasil keputusan dewan juri. Dan meminta kepada panitia untuk segera mengumumkan hasil penilaian ulang dari penyelenggara.
“Keputusan dari pihak penyelenggara disampaikan pihak panitia tidak bisa di ganggu gugat nantinya setelah direvisi. Diharapkan peserta dapat menerima dengan legowo apa yang di sampaikan pihak panitia berdasarkan keputusan penyelenggara,” ucapnya.
Selanjutnya bisa langsung berkoordinasi dengan Babe Herlan, kapan pelaksanaan pengumuman dan pembagian hadiah diberikan sebagai perhargaan apa yang di buat dalam partisipasi lomba konten kreatif ini.
“Seharusnya terjadwal awal pada 11 Juli 2021, lalu diundur 1 Agustus, kemudian mundur lagi sampai lima kali menunggu pengumuman itu,” ungkap Reza.
Terpisah, Babe Herlan selaku penyelenggara menjelaskan bahwa persoalan ini tidak perlu di besar-besarkan. Segala sesuatu bisa diatasi, sehingga tidak menjadi polemik.
“Sekarang ini sedang PPKM, tentunya tidak etis untuk meminta para sponsor untuk berpartisipasi. Kita akan usahakan nanti nya,” kata Babe melalui sambungan telepon.
Sementara itu peserta lomba, Diki menyampaikan agar dapat segera merevisi hasil penjurian sehingga memang yang layak mengikuti peraturan berhak memperoleh hadiah dari lomba yang diselenggarakan.
” Kami berharap revisi penjurian segera dilakukan dan pemenangnya nanti dapat sesuai dengan e-player yang disebarkan ke para peserta lomba, dan kami berterimakasih kepada Komunitad Youtuber Sriwijaya telah membuka ruang dengar pendapat untuk meluruskan masalah ini,” ungkap Diki.