PALEMBANG, TRIKPOS.com – Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia, Hanif Faisol Nurofiq, melakukan kunjungan kerja ke Kota Palembang, Sumatera Selatan, pada Sabtu (24/5/2025) siang. Dalam kunjungan tersebut, ia bersama Gubernur Sumsel H. Herman Deru meninjau langsung kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sukawinatan di kawasan Sukabangun.
Kunjungan ini bertujuan untuk mengevaluasi kondisi serta kinerja TPA, sekaligus membahas strategi pengelolaan sampah yang lebih efektif dan berkelanjutan di wilayah Sumatera Selatan.
Hanif mengungkapkan, TPA Sukawinatan saat ini menampung timbunan sampah mencapai 1.200 ton per hari—angka yang cukup besar untuk wilayah di luar Pulau Jawa. Ia pun mengapresiasi langkah Pemerintah Provinsi Sumsel dan Pemerintah Kota Palembang yang telah meningkatkan alokasi anggaran pengelolaan sampah dari Rp7 miliar menjadi Rp17 miliar.
“Ini merupakan langkah ambisius dan patut diapresiasi dari Pemprov Sumsel dan Pemkot Palembang dalam upaya penanganan sampah,” ujarnya.
Menurut Hanif, persoalan sampah adalah tanggung jawab bersama. Ia menekankan pentingnya pendekatan berbasis sumber, yakni keterlibatan langsung pihak yang menghasilkan sampah dalam proses pengelolaannya.
“Pengelolaan sampah tidak bisa selamanya menjadi beban pemerintah kabupaten/kota maupun provinsi,” tegasnya.
Lebih lanjut, Hanif menyampaikan bahwa pemerintah pusat tengah merancang solusi jangka panjang melalui Rencana Pembangunan Jangka Nasional (RPJN), sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 12 Tahun 2025. Salah satu upayanya adalah membangun Material Recovery Facility (MRF)—fasilitas pengolahan sampah terpadu yang menggabungkan teknik pemilahan, prinsip 3R (reduce, reuse, recycle), serta komposting.
“Tadi Pak Gubernur sudah menghitung kebutuhan anggarannya. Target kita tahun ini adalah mencapai angka pengelolaan sebesar 51,2 persen,” jelas Hanif.
Ia juga berharap dukungan dari kepala daerah, baik gubernur maupun wali kota, untuk turut menyukseskan kebijakan ini melalui edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya pengelolaan sampah berkelanjutan.
Di akhir kunjungan, Hanif menekankan pentingnya pendekatan kewirausahaan dalam pengelolaan TPS 3R ke depan. Menurutnya, pengelolaan berbasis ekonomi sirkular akan membuka peluang nilai tambah dari sampah, tanpa bergantung sepenuhnya pada pemerintah daerah. (#)